Selasa, 01 Mei 2012

PEMASARAN BAND INDIE

TANYA : Selamat pagi pak Mirza
Saya dari manager band ni, sepertinya pak Mirza bisa bantu mengenai pemasaran band indie saya. Seperti pak Mirza tahu, label besar itu kadang sudah punya kriteria siapa band yang bisa mereka sponsori. Kadang kita terima tapi kita harus rubah ini itu mulai dari materi lagu, genre aliran musik sampai ke gaya penampilan kita, bahkan kadang kadang judul grup atau salah satu personil yang kurang sesuai juga bisa disuruh ganti.. Malas jadinya terlalu diatur atur begitu. Sebetulnya kita uang ada untuk sekedar cetak CD sendiri atau bikin video clip. Tapi nextnya bagaimana kiita bisa tembus ke pasar musik indonesia? Mohon bimbingannya. Go Indie!

"Venom"

JAWAB:

Selamat pagi juga bro Venom ( ini nama orang atau nama grup band?)
Pada intinya Label adalah juga bisnis. Sebagaimana bisnis wajar jika owner Label memikirkan profit dan hal hal yang bisa menjamin assetnya menghasilkan profit. Grup band atau artis artis inilah asset dari label, mesin produksi dan penghasil omzet dari Label. Maka dari kacamata bisnis, halal saja Label memiliki hak terhadap assetnya agar dapat disesuaikan seperti trend permintaan pasar agar jika dipasarkan akan menghasilkan profit, juga sekaligus membawa kesuksesan dan keberhasilan bagi artisnya.

Tapi kadang pandangan bisnis ini bertolak belakang dengan idealisme para artis itui sendiri yang punya ego lebih di karya yang diciptakannya. Musik yang dihasilkan oleh band band indie ini kebanyakan "gue banget" , tidak peduli apakah musik ini bisa diterima mayoritas pasar atau bahkan akan ada yang dengar lagunya apa tidak. Maka akhirnya memang tergantung dari setiap artis atau band, jika ingin idealisme maka nomor satukan kepuasan bermusik dan nomor duakan penghasilan. .jadilah band indie, buat lagu yang disukai sendiri dan lakukan pendekatan langsung di komunitas komunitas. Lagu lagu indie bukannya tidak ada pasar, hanya dari hitung hitungan bisnis, porsi profitnya kurang sexy dibanding menjual lagu lagu yang lebih komersial. Tapi itu kalau hitungan Label yang memakai skala industri, kalau hanya bisnis untuk skala pribadi band atau artis solo nilai itu sudah lebih dari cukup. Jadi sebetulnya tidak ada masalah apakah kita memutuskan indie atau gabung dengan Label. Bedanya dengan Label, tanpa kita mengeluarkan modal sendiri  band kita segera mendapat awareness melalui promo promo standard via mass media atau panggung performance yang dilakukan dan penjualan album/single oleh Label menggunakan channel channel yang sudah mengakar sampai distribusi wilayah.

Tapi jika sudah memutuskan musik menjadi jalan rejeki hidup dan di musik kita mencari nafkah buat keluarga, yang mana kebutuhan hidup adalah urgent, maka coba berdamailah dengan kepentingan label. Keuntungan bergabung dengan Label adalah support dana dan channel untuk eksis lebih sering. Band akan dibantu untuk luncurkan album atau single sebanyak banyaknya. Jika ingin disupport oleh mitra, maka harus bisa win win solution dengan mitra. Agar membawa manfaat bagi kedua belah pihak.

Membangun brand pribadi secara indie juga ada tahapannya. Bagi band atau artist baru yang tidak dikenal, tujuan menjadi dikenal luas dan memiliki massa fans sangat penting di tahap awal.  Tetap untuk band indie, dengan sering tampil di cafe cafe sangat membantu pembentukan awareness band baru kamu. Memang kamu akan keluar uang sendiri di awal tapi itulah memperjuangkan hobby dan idealisme perlu waktu, pengorbanan dan kerja keras.. Tampil live di event segala daerah di Indonesia sampai kamu atau band kamu dikenal luas dan disukai. Secara below the line bisa upload VC band kamu di youtube dan infokan lewat Bbm broadcast, facebook, tweeter ke jaringan fans ataupun minta rekan atau seseorang yang memiliki list member banyak untuk bantu promosikan brand band kamu dan infokan orang banyak untuk view aksi band kamu di youtube. Kalau harus membayar seseorang yang punya puluhan ribu friends, maka lakukanlah. Beriklan di media jaringan sosial saat ini lebih mudah dan murah. Juga gunakan "teaser", misalnya upload 1 lagu di CD materi lagu single yang dirasakan paling bisa diterima pasar umum dan bagikan gratis bersama dengan brochure kepada target fans. Dalam cover single ini ditulis "dapatkan edisi lengkap di toko toko CD", atau sekarang sedang musim membeli CD di supermarket yang banyak tersebar sampai pelosok kota dan daerah. Bekerja samalah dengan cafe cafe yang memiliki panggung live musik. Jangan minta cafe tsb membayar band kamu untuk tampil. Kalau band kamu belum dikenal, mana mau cafe membayar band kamu untuk bisa tampil di panggung cafe. Sementara ini band kamu yang butuh channel untuk bisa perform di spot spot ramai audiens dan dengan begitu band kamu bisa eksis. Ajukan program hiburan musik dengan menjual tiket yang nanti keuntungannya bisa bagi hasil dengan cafe. Manager band wajib mempromo event ini kepada jaringan fans indie agar datang menonton performing dari band kamu. Lakukan sekedar music clinic dari setiap personil bandnya agar bisa mendekatkan diri kepada fans dan masyarakat luas. Music clinic juga bisa menunjukan kepada pasar bahwa skill personil band kamu diatas rata rata. Bukan perform cuma bermodalkan wajah ganteng/ cantik dan body OK.

Sebaliknya juga bisa menggunakan strategi terbalik. Walaupun rasanya kamu penganut paham  idealis yang merasa lebih nyaman indie, tapi kenyataannya tidak ada dana dan channel untuk mengembangkan prospek band kamu, maka bergabunglah dulu di tahap awal dengan Label. Next stepnya adalah jika nanti dari zero sudah menjadi hero, tahap idealisme sudah bisa dicoba mulai. Setelah beberapa tahun di Label selanjutnya selesai kontrak bisa indie dan bebas mengekspresikan karya musik yang lebih idealisme dan tetap didengar fans karena sebagai artist band atau penyanyi, kamu sudah memiliki nama dan basis massa fans pribadi. 

Lihat dan contoh Slank dengan jutaan slankersnya. Musik mereka mungkin unik dan tidak semua orang suka dan bukan aliran yang saat ini trend dan komersial. Tapi karena Slank punya idealisme aliran musik, memberi warna berbeda dalam jagat musik Indonesia, komitmen jungkir balik usaha dari setiap personil, bahkan dukungan dari orang tua dan keluarga dari setiap personil di dalamnya, sekian belas tahun eksis dan saat inii sudah melegenda, pintar memantain fans dan setelah melalui masa keterpurukan bahkan mereka makin memperlihatkan komitmen menjaga image positif dan kritis setiap personilnya, sehingga perjalanan karir band ini bisa dijadikan inspirasi, bukan sekedar untuk dinikmati musiknya, maka band ini bisa sukses tetap bertahan di band papan atas Indonesia. Demikian usulan strategi strategi yang bisa digunakan band indie untuk bisa eksis.

SEMANGAT SUKSES (Mirza A. Muthi)