Hallo para pembaca yang budiman. Mohon maaf obingmitra.com sempat vakum cukup lama dari konseling online karena memang belum ada pertanyaan baru lagi yang masuk ke redaksi. Kita sama sama maklum di situasi pandemic ini fokus semua orang pindah pada mode bertahan. Bisa bertahan hidup dan bertahan memenuhi kebutuhan minimal hidup saja sudah alhamduillah. Maka obingmitra.com juga memutuskan untuk stop tayang dulu sampai tayang lagi Agustus 2021 ini di bulan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sudah
2 tahun Pandemic COVID 19 di Indonesia keberadaannya dan tetap jangan
lengah dan tetap menjalankan protokol kesehatan ketat dan disiplin.
Jangan gegabah dan menyepelekan karena sudah banyak nyawa diambil.
Sebagai pencegahannya kegiatan interactive antar manusia jauh dibatasi
sehingga ujungnya banyak bisnis ditutup mengakibatkan banyak orang
sekarang sudah dalam situasi di titik nadir. Level ekonomi paling rendah
dalam hidupnya. Beberapa sudah panik dan hampir tidak tahu harus
berbuat apa lagi. Beberapa masih beruntung ditolong oleh keluarga besar
atau kawan dan relasi. Tapi pasti bantuan juga tidak akan seterusnya
karena masing masing dari kita pada akhirnya harus bertahan hidup
sendiri sendiri.
Saya banyak sekali bertemu
dengan kepala keluarga yang kehilangan kemampuannya sebagai tulang
punggung keluarga. Kalau masih beruntung ada beberapa kepala keluarga
yang istrinya masih berpenghasilan menjadi backup walaupun tentu masih
kurang mencukupi. Dalam beberapa situasi, kepala keluarga jadi seperti
kehilangan harga diri. Kalau mungkin di masa lalu pada saat masih ada
kelebihan uang, Jangankan kewajiban menafkahi, bahkan dahulu Anda lebih
cenderung memberi bantuan dan pertolongan bagi yang membutuhkan. Tapi
bisa saja saat ini kondisi Anda justru berbalik dan sangat sedang butuh
ditolong. Uang Rp.50rb yang dulu seakan tidak terlalu Anda lihat,
sekarang justru jadi penolong disaat Anda sama sekali kehabisan uang. Di
saat seperti ini Anda akan lebih belajar arti pentingnya uang dibanding
masa sebelumnya. Kehidupan berputar dan berganti. Yang biasa diatas
sekarang merasa ada dibawah karena terbiasa hidup mewah. Tapi justru
yang biasa hidup rata rata bisa survive bertahan karena memang sudah
terbiasa hidup dengan kondisi asal cukup. Saat seperti ini maka saatnya
Anda menerima bantuan.
Jadi akhirnya Anda
harus bersyukur dengan bantuan yang mau tidak mau harus Anda terima saat
ini dari pihak keluarga atau orang lain. Doakan mereka yang bisa
membantu agar mendapatkan balasan pahala dan rejeki yang luas. Niatkan
bahwa jika nanti Anda sudah mulai berejeki lagi niatkan untuk mulai
angsur mengganti walaupun mereka tidak minta hal itu, karena itu akan
menjaga harga diri Anda. Lunasi dulu seluruh hutang hutang Anda supaya
langkah Anda ke depan tidak terbebani masa lalu dan rejeki di depan Anda
lebih mudah dijemput. Setelah itu ke depannya berjanjilah bahwa Anda
akan jadi si penolong kepada yang membutuhkan karena Anda sudah
merasakan betapa berartinya dibantu saat kita sedang betul betul di masa
kesusahan uang. Jangan mengulang kesalahan yang sama seperti saat Anda
betul betul kehabisan uang, mungkin betul ada cara yang salah dari cara
Anda mengumpulkan uang sehingga bisa sampai kehabisan uang dimasa sulit.
Pasti ada pelajaran positif yang bisa Anda ambil hikmahnya untuk
menjadi manusia yang lebih baik lagi dan membawa keluarga Anda ke
derajat lebih tinggi lagi. Yang pasti lebih sabar dan lebih bijaksana.
Lalu bagaimana adab Anda menerima bantuan?
1.
Berterimakasih sungguh sungguh. Tidak mudah orang melepas uang saat ini
untuk membantu orang atau dipinjamkan ke orang sementara dia sendiri
dan keluarga sebenarnya sangat membutuhkan. Jikapun kepada Anda bisa
diberikan pinjaman berarti itu penghargaan bagi Anda karena dia
menganggap Anda orang baik, jujur, amanah dan saat ini sangat butuh
bantuan dan pantas menerima bantuan. Jagalah amanah tsb.
2.
Niatkan setiap sen yang Anda terima harus Anda kembalikan. Terlepas
dari si pemberi bantuan ini membantu mengiklaskan, tapi niatkan tetap
kembalikan. Dengan demikian niat itikad baik ini akan ikut menguatkan
usaha kerja keras Anda menghasilkan uang untuk membayar hutang.
3.
Saatnya melepas harga diri Anda..rendah hatilah dan banyak toleransi
terhadap apa keinginan si pemberi bantuan. Sebagai pemberi bantuan sudah
layak dia menetapkan beberapa syarat agar bantuan bisa dicairkan,
walaupun ini bukan kredit dari bank. Syaratnya kadang bukan terkait
bagaimana cara mengembalikan uang tapi lebih di perilaku kita yang
dianggapnya salah. Misalnya dia akan minta kita memperbaiki gaya hidup
yang lebih hemat, lebih pintar mengatur uang, jual mobil atau asset yang
ada, usahakan cari kerja saja yang aman dan pasti dibanding jadi
pengusaha, jangan pakai kartu kredit lagi dan lebih baik berhemat, dan
lain lain nasihat hidup. Jangan egois, terima saja.
4.
Jangan gunakan dana bantuan untuk konsumsi lifestyle. Saat ini tidak
ada ruang sama sekali untuk life style atau gengsi. Minimal standard
hidup saja dulu sampai keuangan sudah memungkinkan lagi. Yang diberikan
sebagai bantuan harus digunakan semaksimal mungkin untuk prioritas yang
paling penting misal hutang yang sudah mengejar dan kebutuhan hidup
minimal standard.
5.
Jangan ambil bantuan dari hutang bank atau pinjol. Situasi pandemic ini
belum tahu akan berakhir kapan. Kapan Anda akan mulai ada penghasilan
lagi masih belum jelas. Pinjaman ke pihak bank apalagi pinjaman online
jelas ada waktu penagihan di bulan berikutnya, bahkan pinjol bisa 5 hari
kemudian sudah ditagih lagi. Bahaya jika Anda tidak ada uang untuk
mengembalikan, bisa rusak hidup Anda dikejar kejar debt collector
pinjol setiap pagi. Apalagi cara penagihannya tidak beradab bisa merusak
mental dan harga diri Anda.
6.
Anda tetap harus mengusahakan pemasukan/ penghasilan secara mandiri,
walaupun memang situasi sedang sulit. Apa saja kerjakan yang menurut
Anda pas dengan hati Anda. Mungkin ada saudara ajak atau relasi kasih
referensi. Atau bahkan jika harus jadi sales kelilingan atau coba bidang
baru yang belum pernah Anda coba yang penting bisa jadi jalan Anda
berusaha mencari rejeki baru.
7.
Uang masuk dari hasil usaha sendiri walaupun hanya sedikit bisa membuat
harapan dan optimisme Anda tetap terjaga. Mungkin bukan hasil yang
sekarang Anda harapkan tapi itikad baik kita bahwa Anda juga saat ini
sedang berusaha keras dan tetap berjuang juga adalah sesuatu hal baik
yang akan dinilai oleh mereka yang memberi bantuan, bukan hanya berleha
leha dan hanya terus mengharapkan bantuan.
8.
Kalaupun ada yang memberi atau menolong, tidak akan ada yang memberikan
lebih. Selalu bersyukur akan rejeki Alloh SWT. Paling tidak saat ini
Anda akan diberikan apa yang dibutuhkan, bukan yang Anda inginkan.
Seringkali apa yang Anda butuhkan tidak sebanyak yang Anda inginkan atau
bahkan sebenarnya tidak Anda butuhkan.
9.
Prasangka baik pada ketetapan Alloh SWT akan ujian ini. Mungkin saja
Anda sebenarnya sedang diuji untuk naik derajat baik dalam taraf hidup
maupun derajat keimanan. Dengan diuji Anda akan semakin ingat pada Alloh
SWT dan membentuk kesabaran, empati, kebijaksanaan dan kedewasaan yang
akan sangat bermanfaat jika Anda nanti menerima rejeki besar atau posisi
pengaruh yang kuat.
Tentang masalah takdir, Anda sendiri
sebetulnya tidak tahu apa kiranya rencana yang sedang Alloh SWT buat
untuk Anda. Baik itu cobaan atau ujian atau anugrah, prasangka baiklah
bahwa semua yang sudah Anda terima dan sedang jalankan sekarang adalah
hal baik untuk yang terbaik buat kebutuhan Anda dan itu sudah
kehendakNYA. Alloh SWT pasti tahu apa yang terbaik untuk Anda. Apalagi
situasi saat ini adalah "situasi susah dunia". Siapa tahu pasca COVID
ini justru sekarang Anda bisa jadi pahlawan keluarga besar, berubah dari
yang lalu waktu masih jadi benalu parasit bagi keluarga besar. Anda
bisa kelola semua nikmat besar yang Anda terima untuk memberi manfaat
bagi orang banyak sebagai rahmat bagi orang lain. Dibanding jika Anda
menerima rejeki besar dan posisi pengaruh kuat di usia beberapa tahun
sebelumnya pada saat usia lebih muda dan mental Anda belum siap,
akhirnya hanya akan membawa mudharat untuk Anda dan keluarga. Walaupun
Anda saat ini merasa sedang diuji, tapi mungkin saja ujian tsb akan
menjadi ganjaran untuk langsung habis sekalian, jika kemarin Anda
menerima terus rejeki besar tanpa lebih dahulu diuji. Justru Anda akan
bersyukur sekali bahwa ditengah kesulitan Anda masih ada perhatian dan
bantuan dari keluarga besar, kawan kawan, support dari pasangan dan
semua datang pada Anda di saat sulit ini dengan cara dan ijinNYA.
Semoga Alloh SWT menjadikan kesabaran dan rasa syukur Anda sebagai amal
ibadah dan diberikanNYA segera petunjuk jalan keluar dari segala
kesulitan.
Demikian adab menerima bantuan dan
jangan lupa jika nanti saatnya Alloh SWT mengembalikan rejeki Anda, maka
Anda juga harus membantu yang membutuhkan. Jangan sekedar zakat saja
tapi sedekah, infaq, donasi, sumbangan, CSR atau apapun namanya dan
apapun bentuknya tapi intinya berbagi untuk menolong dalam kebaikan.
Energi kebaikan harus terus berputar agar fitrah manusia sebagai rahmat
dan penyalur rejeki bagi sekelilingnya tetap terjaga. Semoga situasi
susah ekonomi karena pandemic COVID ini segera berlalu dari bumi
Indonesia tercinta. Tetap semangat kawan kawan para suami sedulur, badai
pasti berlalu.
SEMANGAT SUKSES
(Mirza A.Muthi)