Selasa, 31 Agustus 2021

Adab Anda Menerima Bantuan


Hallo para pembaca yang budiman. Mohon maaf obingmitra.com sempat vakum cukup lama dari konseling online karena memang belum ada pertanyaan baru lagi yang masuk ke redaksi. Kita sama sama maklum di situasi pandemic ini fokus semua orang pindah pada mode bertahan. Bisa bertahan hidup dan bertahan memenuhi kebutuhan minimal hidup saja sudah alhamduillah. Maka obingmitra.com juga memutuskan untuk stop tayang dulu sampai tayang lagi Agustus 2021 ini di bulan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sudah 2 tahun Pandemic COVID 19 di Indonesia keberadaannya dan tetap jangan lengah dan tetap menjalankan protokol kesehatan ketat dan disiplin. Jangan gegabah dan menyepelekan karena sudah banyak nyawa diambil. Sebagai pencegahannya kegiatan interactive antar manusia jauh dibatasi sehingga ujungnya banyak bisnis ditutup mengakibatkan banyak orang sekarang sudah dalam situasi di titik nadir. Level ekonomi paling rendah dalam hidupnya. Beberapa sudah panik dan hampir tidak tahu harus berbuat apa lagi. Beberapa masih beruntung ditolong oleh keluarga besar atau kawan dan relasi. Tapi pasti bantuan juga tidak akan seterusnya karena masing masing dari kita pada akhirnya harus bertahan hidup sendiri sendiri.

Saya banyak sekali bertemu dengan kepala keluarga yang kehilangan kemampuannya sebagai tulang punggung keluarga. Kalau masih beruntung ada beberapa kepala keluarga yang istrinya masih berpenghasilan menjadi backup walaupun tentu masih kurang mencukupi. Dalam beberapa situasi, kepala keluarga jadi seperti kehilangan harga diri. Kalau mungkin di masa lalu pada saat masih ada kelebihan uang, Jangankan kewajiban menafkahi, bahkan dahulu Anda lebih cenderung memberi bantuan dan pertolongan bagi yang membutuhkan. Tapi bisa saja saat ini kondisi Anda justru berbalik dan sangat sedang butuh ditolong. Uang Rp.50rb yang dulu seakan tidak terlalu Anda lihat, sekarang justru jadi penolong disaat Anda sama sekali kehabisan uang. Di saat seperti ini Anda akan lebih belajar arti pentingnya uang dibanding masa sebelumnya. Kehidupan berputar dan berganti. Yang biasa diatas sekarang merasa ada dibawah karena terbiasa hidup mewah. Tapi justru yang biasa hidup rata rata bisa survive bertahan karena memang sudah terbiasa hidup dengan kondisi asal cukup. Saat seperti ini maka saatnya Anda menerima bantuan. 

Jadi akhirnya Anda harus bersyukur dengan bantuan yang mau tidak mau harus Anda terima saat ini dari pihak keluarga atau orang lain. Doakan mereka yang bisa membantu agar mendapatkan balasan pahala dan rejeki yang luas. Niatkan bahwa jika nanti Anda sudah mulai berejeki lagi niatkan untuk mulai angsur mengganti walaupun mereka tidak minta hal itu, karena itu akan menjaga harga diri Anda. Lunasi dulu seluruh hutang hutang Anda supaya langkah Anda ke depan tidak terbebani masa lalu dan rejeki di depan Anda lebih mudah dijemput. Setelah itu ke depannya berjanjilah bahwa Anda akan jadi si penolong kepada yang membutuhkan karena Anda sudah merasakan betapa berartinya dibantu saat kita sedang betul betul di masa kesusahan uang. Jangan mengulang kesalahan yang sama seperti saat Anda betul betul kehabisan uang, mungkin betul ada cara yang salah dari cara Anda mengumpulkan uang sehingga bisa sampai kehabisan uang dimasa sulit. Pasti ada pelajaran positif yang bisa Anda ambil hikmahnya untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi dan membawa keluarga Anda ke derajat lebih tinggi lagi. Yang pasti lebih sabar dan lebih bijaksana. 

Lalu bagaimana adab Anda menerima bantuan? 
1. Berterimakasih sungguh sungguh. Tidak mudah orang melepas uang saat ini untuk membantu orang atau dipinjamkan ke orang sementara dia sendiri dan keluarga sebenarnya sangat membutuhkan. Jikapun kepada  Anda bisa diberikan pinjaman berarti itu penghargaan bagi Anda karena dia menganggap Anda orang baik, jujur, amanah dan saat ini sangat butuh bantuan dan pantas menerima bantuan. Jagalah amanah tsb.
2. Niatkan setiap sen yang Anda terima harus Anda kembalikan. Terlepas dari si pemberi bantuan ini membantu mengiklaskan, tapi niatkan tetap kembalikan. Dengan demikian niat itikad baik ini akan ikut menguatkan usaha kerja keras Anda menghasilkan uang untuk membayar hutang.
3. Saatnya melepas harga diri Anda..rendah hatilah dan banyak toleransi terhadap apa keinginan si pemberi bantuan. Sebagai pemberi bantuan sudah layak dia menetapkan beberapa syarat agar bantuan bisa dicairkan, walaupun ini bukan kredit dari bank. Syaratnya kadang bukan terkait bagaimana cara mengembalikan uang tapi lebih di perilaku kita yang dianggapnya salah. Misalnya dia akan minta kita memperbaiki gaya hidup yang lebih hemat, lebih pintar mengatur uang, jual mobil atau asset yang ada, usahakan cari kerja saja yang aman dan pasti dibanding jadi pengusaha, jangan pakai kartu kredit lagi dan lebih baik berhemat, dan lain lain nasihat hidup. Jangan egois, terima saja.
4. Jangan gunakan dana bantuan untuk konsumsi lifestyle. Saat ini tidak ada ruang sama sekali untuk life style atau gengsi. Minimal standard hidup saja dulu sampai keuangan sudah memungkinkan lagi. Yang diberikan sebagai bantuan harus digunakan semaksimal mungkin untuk prioritas yang paling penting misal hutang yang sudah mengejar dan kebutuhan hidup minimal standard. 
5. Jangan ambil bantuan dari hutang bank atau pinjol. Situasi pandemic ini belum tahu akan berakhir kapan. Kapan Anda akan mulai ada penghasilan lagi masih belum jelas. Pinjaman ke pihak bank apalagi pinjaman online jelas ada waktu penagihan di bulan berikutnya, bahkan pinjol bisa 5 hari kemudian sudah ditagih lagi. Bahaya jika Anda tidak ada uang untuk mengembalikan,  bisa rusak hidup Anda dikejar kejar debt collector pinjol setiap pagi. Apalagi cara penagihannya tidak beradab bisa merusak mental dan harga diri Anda.
6. Anda tetap harus mengusahakan pemasukan/ penghasilan secara mandiri, walaupun memang situasi sedang sulit. Apa saja kerjakan yang menurut Anda pas dengan hati Anda. Mungkin ada saudara ajak atau relasi kasih referensi. Atau bahkan jika harus jadi sales kelilingan atau coba bidang baru yang belum pernah Anda coba yang penting bisa jadi jalan Anda berusaha mencari rejeki baru.
7. Uang masuk dari hasil usaha sendiri walaupun hanya sedikit bisa membuat harapan dan optimisme Anda tetap terjaga. Mungkin bukan hasil yang sekarang Anda harapkan tapi itikad baik kita bahwa Anda juga saat ini sedang berusaha keras dan tetap berjuang juga adalah sesuatu hal baik yang akan dinilai oleh mereka yang memberi bantuan, bukan hanya berleha leha dan hanya terus mengharapkan bantuan.
8. Kalaupun ada yang memberi atau menolong, tidak akan ada yang memberikan lebih. Selalu bersyukur akan rejeki Alloh SWT. Paling tidak saat ini Anda akan diberikan apa yang dibutuhkan, bukan yang Anda inginkan. Seringkali apa yang Anda butuhkan tidak sebanyak yang Anda inginkan atau bahkan sebenarnya tidak Anda butuhkan.
9. Prasangka baik pada ketetapan Alloh SWT akan ujian ini. Mungkin saja Anda sebenarnya sedang diuji untuk naik derajat baik dalam taraf hidup maupun derajat keimanan. Dengan diuji Anda akan semakin ingat pada Alloh SWT dan membentuk kesabaran, empati, kebijaksanaan dan kedewasaan yang akan sangat bermanfaat jika Anda nanti menerima rejeki besar atau posisi pengaruh yang kuat. 
Tentang masalah takdir, Anda sendiri sebetulnya tidak tahu apa kiranya rencana yang sedang Alloh SWT buat untuk Anda. Baik itu cobaan atau ujian atau anugrah, prasangka baiklah bahwa semua yang sudah Anda terima dan sedang jalankan sekarang adalah hal baik untuk yang terbaik buat kebutuhan Anda dan itu sudah kehendakNYA. Alloh SWT pasti tahu apa yang terbaik untuk Anda. Apalagi situasi saat ini adalah "situasi susah dunia".  Siapa tahu pasca COVID ini justru sekarang Anda bisa jadi pahlawan keluarga besar, berubah dari yang lalu waktu masih jadi benalu parasit bagi keluarga besar. Anda bisa kelola semua nikmat besar yang Anda terima untuk memberi manfaat bagi orang banyak sebagai rahmat bagi orang lain. Dibanding jika Anda menerima rejeki besar dan posisi pengaruh kuat di usia beberapa tahun sebelumnya pada saat usia lebih muda dan mental Anda belum siap, akhirnya hanya akan membawa mudharat untuk Anda dan keluarga. Walaupun Anda saat ini merasa sedang diuji, tapi mungkin saja ujian tsb akan menjadi ganjaran untuk langsung habis sekalian, jika kemarin Anda menerima terus rejeki besar tanpa lebih dahulu diuji. Justru Anda akan bersyukur sekali bahwa ditengah kesulitan Anda masih ada perhatian dan bantuan dari keluarga besar, kawan kawan, support dari pasangan dan semua datang  pada Anda di saat sulit ini dengan cara dan ijinNYA. Semoga Alloh SWT menjadikan kesabaran dan rasa syukur Anda sebagai amal ibadah dan diberikanNYA segera petunjuk jalan keluar dari segala kesulitan. 

Demikian adab menerima bantuan dan jangan lupa jika nanti saatnya Alloh SWT mengembalikan rejeki Anda, maka Anda juga harus membantu yang membutuhkan. Jangan sekedar zakat saja tapi sedekah, infaq, donasi, sumbangan, CSR atau apapun namanya dan apapun bentuknya tapi intinya berbagi untuk menolong dalam kebaikan. Energi kebaikan harus terus berputar agar fitrah manusia sebagai rahmat dan penyalur rejeki bagi sekelilingnya tetap terjaga. Semoga situasi susah ekonomi karena pandemic COVID ini segera berlalu dari bumi Indonesia tercinta. Tetap semangat kawan kawan para suami sedulur, badai pasti berlalu. 
 
SEMANGAT SUKSES 
(Mirza A.Muthi)