Senin, 01 Mei 2017

BANGKIT DARI KEJATUHAN



TANYA :   Saya pernah mengalami masa jaya dalam posisi, pergaulan dan finansial. Jadi contoh sukses dalam keluarga besar dan jadi acuan kawan kawan dekat. Tapi saat ini saya sedang jatuh, rasanya berat sekali untuk bangkit dan bahkan rasanya kadang putus asa untuk bisa memimpikan bisa seperti dulu lagi. Apa yang harus saya lakukan?
NN

JAWAB :
Bung NN yang tetap semangat,
Percayalah bung, saya sangat merasakan apa yang bung rasakan saat ini. Tapi itulah namanya hidup, kadang diatas dan kadang dibawah. Tidak ada yang abadi. Yang abadi hanyalah perjuangan dan kesabaran. Baik kita posisi diatas atau posisi lagi dibawah, perjuangan tidak akan pernah surut. Berjuang mempertahankan keberhasilan atau berjuang untuk beranjak naik akan sama beratnya. Bersabar untuk tidak sombong jumawa saat berkelimpahan dan bersabar untuk tidak sampai putus asa saat berkekurangan juga sama beratnya. Jadi sebetulnya kalau kita bijaksana, tidak ada saat saat "terlalu" dalam hidup ini. Terlalu senang, terlalu sakit, terlalu berkelebihan, terlalu sempit rejeki. Semuanya harus disikapi dengan sikap wajar karena baik sakit maupun senang semua bisa berubah atas kehendakNYA dalam sekejap.

Tapi pada saat Anda sedang sakit dan susah begini, ingatlah kembali masa Anda membangun kejayaan dari awal. Tinggal ulangi lagi semua prosesnya. Tidak ada yang terlalu kecil dimulai untuk suatu tujuan besar. Sebaliknya tidak ada yang terlalu besar, dengan kesombongan dan keangkuhan bisa kembali menjadi kecil. Tidak ada apapun bagi manusia yang akan abadi. Apalagi bagi mereka yang sombong, merasa semua kesuksesan yang diraih adalah hasil kerja pribadi.

Setiap lompatan jauh kedepan membutuhkan langkah mundur terlebih dahulu untuk mengambil ancang2. Begitu juga dalam hidup. Karena semua lompatan dimulai dari satu langkah kebelakang. Jadi jangan takut untuk mundur lebih dulu. Misalnya untuk rencana mengambil bidang yang berbeda dengan bidang yang telah Anda raih kesuksesan terdahulu. Tidak apa untuk belajar lagi dari awal, tapi belajar yang bersungguh sungguh untuk tujuan besar. Seringkali orang sukses melakukan spekulasi terukur dalam keputusan yang diambilnya. Karena spekulasi maka pasti mengandung resiko dan tidak semua orang berani mengambil resiko. Yang ada nanti, misalnya si A , tinggal berkata " waah, enaknya bung NN sudah sukses lagi sekarang. Mobilnya baru lagi dan rumahnya sudah pindah ke real estate". Padahal dulu si A juga mendapat kesempatan yang sama tapi tidak berani berspekulasi karena takut akan resikonya. Keberanian mengambil resiko bisa berpengaruh secara signifikan pada kesuksesan seseorang. Tentunya resiko yang masih terukur dan bukan membabi buta.

Lepaskan trauma dan keraguan. Bukan hanya Anda seorang yang pernah jatuh dalam kehidupan. Seringkali banyak dari kita mengalami kejatuhan setelah merasa cukup berhasil. Sukses, lalu tetap bisa jatuh lagi. Itu hal biasa dan jangan terlalu khawatirkan. Banyak yang jatuh, tapi sedikit yang bisa bangkit. Karena memang tidak dipungkiri kejatuhan pada saat sukses itu menyakitkan dan banyak mereka yang mengalaminya lebih merasakan trauma dibanding keberanian mencoba berjuang untuk bangkit kembali.

Kalaupun awal awal perjuangan untuk bangkit Anda merasa mundur dari yang telah sempat Anda capai. Itu bagus, yang penting Anda tetap dilintasan dan jangan keluar dari pertandingan. Kecuali jika Anda merasa sudah kalah dan keluar dari arena pertandingan. Menyerah atau putus asa berarti Anda sudah kalah. Selesai hidup Anda. Berarti Anda menerima kenyataan dan jangan bersungut sungut lagi. Hidup adalah pilihan Anda.

Sebagai pelajaran agar kejadian ini tidak berulang mungkin ada kekhilafan Anda. Begitu Anda merasa sangat kaya berharta, berpengaruh luas, lalu Anda sombong bukan kepalang. Menganggap semua orang rendah. Anda berpikir semua bisa Anda beli dengan uang dan jabatan. Bisa beli harga diri orang, bisa beli waktu orang, bisa atur arah hidup orang. Tetap saja sewaktu waktu kelengahan bisa terjadi. Selalu ada langit diatas langit dan Anda bisa terlena saat sedang diatas dan berkelimpahan. Maka jadilah manusia yang berkelimpahan kebijaksanaan. Bijaksana kepada diri sendiri, bijaksana kepada orang sekitar, bijaksana kepada situasi. Bijaksana berarti baik tapi tegas dan tidak lemah. Mencari kebijaksanaan untuk memutuskan berdasarkan prioritas dan bukan pada suka atau tidak suka. Sehingga seseorang yang memulai dari kecil betul betul bisa melangkah ke depan bahkan melompat menuju kesuksesan besar yang luar biasa. Atau mereka yang berkelimpahan harta dan jabatan tinggi tetap membumi dan memberi manfaat pada manusia lain yang membutuhkan. Jadikanlah bumi nanti akan mengenang keberadaan Anda di dunia sebagai contoh kebaikan dan kebijaksanaan yang pernah ada dan hidup, bukan bumi mengenang Anda sebagai contoh mereka yang lalai mensyukuri hidup, tidak bisa memberi manfaat dan orang yang angkuh dan sombong. 


SEMANGAT SUKSES
(Mirza A.Muthi)