Pengusaha resto mengeluh masalah outlet outlet mereka yang tidak bisa operasional optimal di Mall mall karena PSBB. Jam kunjungan pelanggan dibatasi, kapasitas ruang dibatasi, sementara karyawan tetap harus digaji, service charge tetap harus dibayar dan sederet pembatasan lain membuat bisnis resto tidak bisa berjalan normal sesuai rencana investasi.
Lalu
ini membuat pengusaha meninjau ulang model bisnis dan rencana investasi
di outlet berikutnya. Kira kira apa yang sebaiknya dilakukan?
Pandemic
ini tidak jelas kapan akan berakhirnya. Apakah akhir tahun 2021 ini
atau masih bisa lebih panjang lagi? Kalaupun pengusaha menunggu situasi
tidak pasti ini terlalu lama maka bisnis tidak akan pernah dimulai dan
perputaran uang tidak terjadi dalam jangka waktu yang lama. Padahal
pemgusaha masih punya kewajiban yangbharus dibiayai setiap bulannya.
Maka tetap memiliki penghasilan rutin walaupun pasti tidak mungkin
sebesar situasi bisnis normal tetap harus diusahakan. Disini kita harus
bersiasat merubah model bisnis baik dari skala investasi, skala besaran
outlet, kapasitas produksi dan target konsumen.
Kembali
di fitrah dagang bahwa sediakan apa yang konsumen mau, bukan membuat
apa yang pengusaha mau karena gengsi dan harga diri. Karena jika pembeli
tetap saja tidak bisa membeli/membayar harga produk yang kita tawarkan,
maka bisnis tidak akan terjadi. Saat ini di kalangan pembeli ada
urgensi yang harus dilakukan sbb;
1. Merubah pola makan minum dari untuk jajan/pergaulan menjadi makan minum sebagai kebutuhan makan utama sehari hari
2.
Tidak pergi jauh jauh untuk beli makanan. Jika ada resto yang dekat
dengan rumah atau tempat aktifitas sudah lebih dipilih daripada harus
makan di resto yang jauh
3. Lebih baik makanan bisa dikirim. Apabila bisa dikirim atau diantar ke rumah atau tempat aktifitas akan lebih baik.
4.
Makan bersama keluarga akan lebih sering dibanding makan diluar bersama
relasi, kawan seperti biasanya pergaulan dan sosialisi di masa lalu
5.
Kalau bisa makanan tetap bermutu dan tetap banyak varian tapi harga
lebih murah. "Rekreasi rasa" tetap harus ada tapi dengan budget yang
lebih murah.
Maka saat ini sebaiknya outlet resto yang harus
disediakan juga harus bisa mengadopsi perubahan kebutuhan dan kebiasaan
para pelanggan resto dengan keterbatasan modal investasi dan
pengendalian resiko bisnis yang lebih aman.
Perubahan model bisnis yang bisa dilakukan adalah sbb;
1.
Lebih baik investasi di konter/booth atau resto dengan ukuran kios
dibanding ruko atau sewa space mall. Investasi untuk POS yang ukuran
lebih kecil dan budget lebih kecil. Resiko investasi bisa dikurangi
sekaligus potensi bisnis bisa lebih besar karena sebaran outletnya lebih
luas.
2. Sebar lokasi
pengembangan kios konter booth ini ke wilayah wilayah potensial target
market outlet terkait. Dari setiap outlet jika bisa menjaring pembeli
walaupun omzetnya tidak mungkin sebesar resto bonafid tapi ini berkonsep
"sedikit omzet x banyak kios". Dibanding sedikit omzet karena
pengunjung resto dibatasi dan daya beli sedang menurun maka lebih baik
3.
Harga menu makanan di kios ini bisa dibuat lebih murah agar lebih
terjangkau dibeli kalangan konsumen yang lebih luas mensiasati juga daya
beli situasi saat ini. Kenyataannya banyak orang ingin beli produk tsb
tapi karena terkendala harga yang mahal jadi tidak bisa membeli. Dengan
adanya turunan produk yang lebih terjangkau maka akan memperluas
jangkauan bisnis.
4.
Agar tidak membias image brand, maka di situasi pandemic ini bisa dibuat
brand turunan. Untuk membedakan produk dengan penyesuaian antara resto
dan konter/ booth, penyesuaian harga, delivery service dsb. Misal
"Makanku" untuk resto dan "Makanku Toko" untuk konter dan "Makanku
express" untuk booth. Jadi walaupun dibedakan tetap tidak merusak image
masing masing type outlet dan harga produk dan pelanggan tidak bingung.
5.
Buat paket porsi untuk harian, misal kalender menu 30 hari dengan
kombinasi 3-4 jenis menu dari makanan utama, menu pelengkap, sayur,
sampai buah penutup. Untuk mempermudah pelanggan memutuskan pemilihan
menu apa yang harus dibeli. Banyak orang terutama para pria tidak paham
padu padan jenis menu yang cocok dimakan dalam satu sesi makan. Padahal
jika kombinasi padu padan menu tidak cocok bisa merusak keseluruhan
kesan makan. Makin mudah pemilihan jenis paket porsi makin besar
kemungkinan penawaran terjual.
6.
Mengantisipasi golongan umur pelanggan yang bisa jauh gapnya, bisa
dibuatkan penawaran menu paket untuk anak tumbuh kembang, paket untuk
lansia, paket menu vegetarian, paket menu untuk kebutuhan on demand
lainnya. Mengerti memahami kebutuhan pelanggan adalah kunci sukses
bisnis.
Demikian sedikit insight perubahan model strategi
investasi bisnis kuliner dalam menyiasati situasi dan kondisi pandemic.
Kita memang tidak bisa sama sekali stop berbisnis kuliner tapi bisa
mengecilkan ukurannya , mengurangi harganya dan menyebar penempatannya
agar bisnis tetap berjalan dan bisa diserap target pasar.
SEMANGAT
SUKSES
(Mirza A.Muthi)