Sabtu, 02 Maret 2019

Ilmu Usaha Skala Mikro: Gerobak Dorong



Tanya :
Semangat sukses Pa Mirja.
Senang bisa baca baca tulisan bapa yg gratis dan bs kasih inspirasi usaha spy lbh baik lg.
Tapi kl hanya sekelas usaha dagang gerobak dorong apa masih bs maju dan berhasil pa? apa ada saran? terimakasih pa mirja

Jawab :
Semangat sukses juga bang! Alhamdulillah kalau bisa memberi manfaat.
Tenang saja, rumusnya semua hasil yang besar selalu berawal dari awal usaha yang kecil. Itu sebabnya kita sebut Usaha Mikro dan Kecil Menengah. Jadi kalaupun baru punya usaha skala Mikro, jangan rendah diri. Justru harus bangga karena bagaimanapun susah dan beratnya hidup, tetap berusaha keras mencari rejeki secara halal. Apalagi kalau usaha keras ini berhasil mengumpulkan hasil seperti bisa beli motor, bisa sekolahkan anak sampai kuliah, bisa punya rumah maka luar biasa abang.

Usaha mikro juga tetap namanya usaha, berarti sesuatu yang harus terus dipikirkan dan diusahakan agar  bisa berhasil lebih baik dan lebih baik lagi dari hari ke hari dan memberikan penghasilan lebih baik dari hari ke hari. Intinya kita harus belajar mengamati, mengevaluasi, memikirkan cara yang lebih baik untuk meningkatkan penjualan dan mengurangi pengeluaran untuk terus  memperbaiki secara terus menerus sampai didapat keuntungan yang paling optimal.

Kerjakan apapun untuk hasil yang lebih baik harus dengan ilmu. Hal dasar dari ilmu usaha dagang mikro, misalnya dagang makanan di gerobak dorong adalah produknya, dalam hal ini makanannya harus punya rasa yang pas dan cocok di lidah pelanggan. Saya tidak tahu makanan apa yang dijual abang, tapi anggaplah makanan yang umum saja misalnya "baso". Secara sederhana baso yang dipilih oleh pembeli adalah baso yang paling enak yang lewat lingkungan tsb. Anggaplah di "komplek perumahan A" Mungkin abang harus cek juga ada berapa abang baso yang kelilingan di komplek A. Itu bisa dianggap sebagai pesaing dari dagangan baso abang. 

Kalau perlu bahkan abang harus beli baso mereka satu satu dan coba, apakah lebih enak dari baso yang dijual abang. Kalau ada yang rasanya lebih enak, berarti itu bisa disebut sebagai calon pesaing kuat. Juga dilihat abang baso mana yang lebih  sering dipanggil sama pembeli. Dari yang sering dibeli, coba rasa basonya, apakah rasa jadi alasan kuat kenapa baso tsb jadi pilihat utama warga komplek.  Sekarang cek harganya, apa harga seporsinya kurang lebih sama atau lebih mahal atau lebih murah? Perlu dipahami kadang tidak selalu pembeli mau membeli karena harganya lebih murah atau paling murah. Apalagi kalau rasa baso abang yakin paling enak, maka pasti kalaupun lebih mahal sedikit, orang akan tetap menunggu gerobak abang datang dan beli basonya. Kalau baso umumnya di satu porsi mangkok terdiri dari beberapa bahan makanan. Bisa juga ada salah satu bahan makanan yang istimewa beda dari porsi yang dijual di abang baso lain. Misalnya baso jualan abang  khusus baso uratnya cukup besar ukurannya untuk harga yang bersaing, sehingga jadi daya tarik yang paling diingat pembeli. 

Hal hal unik lainnya juga penting untuk dicoba, apa yang kira kira akan beda dan mudah diingat pembeli. Misalnya mungkin ada bunyi bunyian khas dari gerobak abang. Bisa rekaman sound penggalan musik khusus atau bunyi khas lainnya yang membuat dengan mendengarnya saja dari jauh sudah bisa dipastikan bahwa gerobak abang sedang mendekat ke arah rumah calon pembeli. Atau mungkin bisa gunakan mangkok yang lucu dan beda. Bisa jadi bahan pembicaraan jika mangkok yang digunakan unik dan beda. Apakah bentuk mangkoknya beda, warnanya lebih ngejreng atau pola atau bentuknya bukan bulat mangkok biasa tapi bisa bentuk kotak dll,  gambar di mangkoknya yang tidak biasa. Gerobak dengan model yang beda juga semakin mudah dikenali dari jauh kedatangannya. Misal kalau malam ada lampu LED tali di gerobaknya dengan pergerakan  "lampu yang berjalan jalan" sehingga mencolok dan menarik kalau lagi jualan malam. Pokoknya semakin banyak beda dibanding yang sudah umum, bisa jadi peluang bisa lebih mudah diingat, dibedakan dan kemungkinan jika rasa dan harga bukan alasan prioritas karena abang baso lain juga masih  rata rata sama, maka beda di hal hal lain ini bisa membuat baso abang lebih dipilih pembeli.

Sekarang kita bahas jam edar atau jam kelilingan gerobak. Kadang setiap abang gerobak punya jam tertentu untuk masuk komplek. Maka harus diprioritaskan kelilingan saat jam jam penghuni komplek sudah ada di rumahnya. Percuma kan kalau kelilingan di komplek yang penghuninya sedang keluar rumah semua, misalnya di jam jam kantor di hari kerja. Kalau di jam kerja dan hari kerja jangan  kelilingan di komplek perumahan, lebih baik kelilingan di komplek bisnis atau perkantoran. Karyawan kantor sering jajan selama jam  kerja atau pas makan siang tidak bisa keluar cari makan jauh jauh dari kantor. Agar lebih mudah dicari oleh pelanggan kadang gerobak juga harus standby di lokasi tertentu yang mudah dijangkau pelanggan. Lokasi harus relatif bersih dan cukup lapang untuk pelanggan mengantri order. Jika mungkin dalam analisa tertentu bahkan sudah diamati dan dihitung jika berdagang standby dibanding dengan berdagang kelilingan maka lebih menguntungkan jualan standby di satu tempat tertentu, maka lakukanlah. Hitung apakah harga sewanya dibanding asumsi penjualan porsi bisa lebih menguntungkan. Bukan sewa ruko atau toko, tapi lebih sewa lahan saja, seperti di halaman parkir supermarket  atau di kawasan dagang yang disiapkan kawasan tertentu. Karena untuk tempat stock bahan dagangan dan produksi tetap bisa di gerobak. Apalagi tidak usah lelah fisik berkelilingan ber km jalan kaki di panas terik sedangkan belum tentu juga ada kepastian ketemu pembeli. Kombinasi antara kedua cara edar dagang juga bisa dilakukan. Misal standby di jam kantor dan kelilingan komplek setelah jam kantor selesai. Silakan dicoba dan dianalisa mana opsi yang lebih menguntungkan dari segi keuntungan dagang.

Selain untuk makan di tempat, tentu saja akan ada pesanan take away atau dibawa. Maka harus digunakan sarana kemasan atau bungkus makanan yang sekarang sedang jadi issue lingkungan hidup dan kesehatan. Misal tidak boleh lagi menggunakan stereofoam dengan alasan kesehatan dan lebih baik juga lebih aman sehat jika  menggunakan duz berbahan karton/kertas. Maka lakukan itu, karena issue issue tsb juga akan mempengaruhi keputusan beli baso abang khususnya untuk yang dibawa pulang. Bisa jadi lebih dari 50% pembeli adalah pembeli yang minta basonya dibungkus untuk dibawa pulang. Bayangkan jika abang tidak peduli issue kesehatan kemasan bungkus tsb lalu kehilangan peluang untuk berbisnis take away karena tidak ada yang mau membeli baso dari abang.

Demikian sedikit dulu sharing ilmu untuk usaha mikro sekelas dagang di gerobak untuk bisa dijadikan inspirasi. Semoga dagangannya lebih laris ya.

SEMANGAT SUKSES 
(Mirza A.Muthi)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar