Konveksi merupakan bisnis yang mendukung industri fashion secara keseluruhan. Untuk produk yang sudah fixed design dan tinggal diproduksi untuk mengejar quantity (jumlah) dan harus tetap menjaga quality (mutu), maka sektor produksi yang meliputi Sumber Daya Manusia/ mitra penjahit, alat alat produksi dan ketersediaan bahan menjadi prioritas. Harus ada manajemen produksi yang kuat dan sinkron dengan target penjualan/ request order. Untuk alat produksi tentu bisa saja diusahakan dengan kredit dari Bank Kovensional atau skema kredit usaha baik dari Bank Syariah. Lebih mudah lagi jika sudah memiliki Purchase Order/ Request Order atau memiliki produk brand yang demandnya tinggi dibuktikan dengan catatan penjualan dan aktifitas feed back marketing sales. Alat/equipment kerja tidak terlalu sulit diatur asalkan sudah memiliki pakem bahwa minimal 10% dari pendapatan bulanan harus dialokasikan untuk pemeliharaan alat dan cadangan peremajaan peralatan karena alat2 bisnis konveksi juga termasuk cepat perkembangan teknologinya. Makin maju teknologi, makin cepat kerjanya, makin prima hasilnya dan makin tinggi kapasitas produksinya. Juga perlu memiliki beberapa pekerja yang betul betul ahli untuk menangani setiap jenis peralatan mulai dari aplikasi pekerjaan sampai ke problem solvingnya jika ada kendala. Lalu ini harus diajarkan ke pekerja lainnya untuk standarisasi sklill pemahaman alat kerja.
Mengenai urusan SDM untuk kelas
pekerjaan seperti ini sungguh tidak mudah. Walaupun secara pendidikan
formal mungkin rendah tapi mereka termasuk dalam golongan kerja dengan
skill khusus/ trampil, dan itu tidak banyak jumlahnya. Mereka lebih
berpikir kebutuhan sepihak dan tidak berpikir secara target perusahaan.
Tapi kita juga tidak bisa semena mena memberi punishment kepada mereka
jika sewaktu waktu ada hal yang sedikit banyak merugikan perusahaan baik
dari segi jumlah target kuota produksi ataupun nama baik perusahaan
mempertanggung jawabkan bisnis jangka panjang. Maka penting bagi
perusahaan untuk memiliki cadangan tenaga kerja trampil jahit sebanyak
mungkin.
Memang lebih baik jika perusahaan
bisa menjaga ketersediaan pekerja trampil ini dengan skema gaji tetap
bulanan, tapi jika baru awal mungkin akan berat bagi perusahaan
sementara pemasukan masih belum cukup. Sampai perusahaan sudah cukup
kuat cash flow dan pemasukannya maka opsi komisi based in qty unit hasil
kerja per project untuk setiap pekerja trampil mungkin pilihan paling
win win. Sebagai backup paling tidak kontak perusahaan harus ada di
jaringan pekerja trampil jahit di kawasan dimana pabrik konveksi kita
berdomisili agar begitu kita butuh backup atau pengganti, tidak lama
kita bisa aegera dapat sebelum sempat mengganggu jalannya produksi. Juga
harus dijaga image kenyamanan kerja di perusahaan konveksi Anda di
kalangan komunitas pekerja trampil jahit tsb, sehingga jika perusahaan
sedang butuh tidak akan ada calon pekerja yang reject untuk dipekerjakan
walaupun untuk sementara.
Lalu jika
perusahaan sudah memiliki produk dengan brand sendiri tinggal dijaga apa
saja yang menjadi "kesenangan" dari calon pembeli. Apakah kenyamanan
bahannya sudah pas, style potongan polanya sudah cocok, bagaimana
pilihan kombinasi warnanya, kerapihan mutu jahitnya, dan perlu dicari
apa thematic design / konten tulisan yang pas sesuai segmen yang mau
ditempelkan di produk sebagai pemanis. Jika bukan kemeja/kaos polos maka
perlu dipikirkan betul apa gambar/tulisan yang akan tercetak. Jangan
salah mungkin lebih 50% keputusan orang membeli fashion karena suka dan
pas dengan tulisan atau gambar yang tercetak di depan kemeja/kaosnya,
bukan karena model atau bahannya. Jadi perlu penanganan sendiri mengenai
copy writer/designer sendiri mengenai konten apa yang akan dicetak di
media baju/kemeja ini. Pettimbangannya bisa mulai dari thematic per
design, misalnya jika ingin buat kaos motivasi maka perlu dikumpulkan
quote2 motivasi yang kalimatnya tetap keren dan gaul. Atau thematic
gambar wayang series, dikumpulkan versi gambar wayang baik dari wayang
kulit sampai wayang seni modern. Jangan lupa mengenai hak cipta bisa
menimbulkan masalah besar. Lebih baik jika gambar yang digunakan adalah
produksi dari designer perusahaan sendiri dan jangan menggunakan
gambar/foto pihak luar kecuali sudah dibereskan dulu masalah hak
ciptanya. Demikian prioritas yang harus diperhatikan mengenai usaha
konveksi.
SEMANGAT SUKSES
(Mirza A.Muthi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar