Jumat, 01 Juli 2011

MEMBANGUN KANTOR PUSAT BISNIS FRANCHISE

TANYA : Membangun Kantor pusat bisnis franchise

Dear Pak Mirza,


Saya sudah punya outlet bisnis yang sudah berjalan, berhasil dan niatnya akan mengembangkan bisnis franchise, yaitu mengembangkan outlet outlet dengan konsep franchise. Bagaimana menurut bapak, department apa saja yang dibutuhkan dalam sebuah kantor pusat bisnis franchise dan secepat apa sewajarnya outlet outlet franchise bisa ditawarkan Terimakasih

Bram, jakarta

Yth Bpk Bram,

Yang perlu saya tekankan, bahwa jika Pak Bram akan menjadikan brand bisnis outlet bapak ini sebagai produk franchise, memang bapak harus punya kantor pusat. Kecuali bapak hanya ingin buat 1 outlet stand alone tanpa ekspansi. Dan kantor pusat yang didirikan memang semua atas biaya bapak sendiri. Sebuah model bisnis ekspansi outlet yang umum dan wajib karena bapak akan mengembangkan bisnis brand bapak tapi dengan uang investasi milik orang lain. Paling tidak performance kantor pusat bapak harus seimage dengan besarnya investasi yang harus ditanam di satu outlet. Misalnya tidak meyakinkan jika bapak menjual franchise outlet yang total investasinya Rp. 5 milyar tapi mengundang calon franchisee di kantor pusat yang berupa rumah kecil yang ruangannya dirubah menjadi kantor apa adanya, maka calon franchisee.yang datang ke kantor pusat bapak pasti akan menjadi ragu.

Unsur trust, kejelasan status legal, profesionalisme, bonafiditas dan komitmen terhadap pengelolaan jalannya standarisasi setiap outlet franchise akan menentukan apakah bapak bisa menjadi franchisor yang baik atau tidak. Bukan hanya terima uang franchisee untuk buka outlet, lalu tinggalkan franchisee mengelola bisnisnya sendiri  sementara bapak terus sibuk mengejar target membuka outlet outlet franchise baru Kantor pusat bisnis franchise bertugas untuk bisa menangani semua hal teknis yang berperan dalam kesuksesan bisnis khas outlet tsb., memproduksi produk yang dijual dan selalu innovatif, membuat standarisasi produk/jasa, membuat SOP, mengirim staff training, menyusun program marketing, maintenance outlet dan tentunya memasarkan  business opportunity outlet franchise ke investor.

Dalam skenario umum, Kantor Pusat meliputi dept hal teknis khusus, misalnya kalau core bisnisnya di IT maka harus ada IT development dan program, dept design, dept SDM, dept Marketing , dept keuangan, dept pengadaan barang , dan dept legal. Sebaiknya seluruh dept ini kumpul di satu kantor pusat agar memudahkan pengendalian dan kordinasi..

Kecepatan perusahaan franchise mengembangkan bisnisnya berawal dari mencari formula yang tepat untuk menjalankan outlet prototype. Untuk itu butuh waktu planning, do, check, action berulang ulang.. Misalnya untuk mengembangkan 3 outlet dalam 6 bulan bukan hal mudah. Kita bicara skenario umum saja. Sebuah brand franchise mulai bisa berkembang cepat secara franchise setelah 1,5 tahun berjalan dari outlet yang diinvestasikan dari modal sendiri. Ada juga brand lain yang bisa berkembang menjadi 8 outlet dalam 6 bulan karena memang investasi langsung dari grup owner. Setelah itu baru awarenessnya kuat dan para investor mulai mencari info franchisenya. juga.

Untuk perusahaan yang kekuatan modalnya belum sekuat grup pemodal besar, ekspansi ini akan lebih ditentukan oleh investor franchisee. Lagi lagi ini sangat tergantung dari kesuksesan outlet prototype yang sudah dibuat dan bisa dipantau parameter kesuksesannya. Jadi saran saya agar bapak fokus untuk outlet pertama bapak agar performancenya mencorong di dunia bisnis sejenis di kota bapak yang pada akhirnya akan tersebar informasinya ke seluruh kota besar di indonesia. Bukan hanya sekedar bisa berjalan dan berbisnis. Jika bisa dilakukan innovasi dan menjadi happening dan fenomenal maka akan lebih baik. Bisnis franchise menuntut kekhas-an yang akan membuat brand bapak terlihat lebih sexy, lebih unggul dibanding kompetitor dekat sehingga lebih menarik untuk ditanamkan modal.

Pada saat itu,  maka calon calon franchisee akan datang sendiri menghubungi kantor pusat brand Bapak dan membuka 3-5 outlet dalam 6 bulan tidak akan jadi masalah. Intinya perkuat outlet pertama, maka ekspansi tidak akan jadi masalah. Jgn kita terlalu fokus ekspansi ke outlet lain daerah tapi outlet prototype tidak pernah dalam kondisi kuat. Ini akan menjadi "fenomena buble": terlihat besar dengan banyak outlet diseluruh kota di Indonesia, terlihat prospektif dari luar tapi bisa pecah sewaktu waktu. Berkembang cepat outlet dimana mana tapi pusat sebenarnya tidak pernah menemukan formula yang tepat bagaimana sebetulnya mengelola outlet outletnya juga ini sangat berbahaya karena akan mengecewakan para franchisee.

Skenario lain, Jika tetap  ingin dalam 6 bulan wajib mengembangkan 3 outlet, maka lebih pasti membuka sendiri outletnya di kota lain. Salah satu cara meningkatkan kapasitas modal adalah menambah share holder dengan capital besar, tapi memang harus bisa sejiwa, sevisi dengan para share holder existing atau mungkin bapak sendiri. Karena itu berharaplah ada investor sepeti ini yang percaya dengan profitability bisnis bapak bisa join di share holder kantor pusat. Jika bapak bisa menjelaskan mengenai potensi bisnisnya maka saya yakin bapak bisa mendapatkan mitra share holder untuk memperkuat sektor permodalan dan brand bapak bisa membuka beberapa outlet sendiri untuk mempercepat brand awareness dengan tujuan akhir mempercepat penawaran franchise brand produk bapak.

SEMANGAT SUKSES ( Mirza A. Muthi )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar