Kamis, 01 September 2011

BAGAIMANA JIKA BROSUR SUDAH TIDAK EFEKTIF?

TANYA :"BAGAIMANA JIKA BROSUR SUDAH TIDAK EFEKTIF?"

Yth Pak Mirza

Membaca paparan TIPS bapak bulan lalu mengenai brochure sangat menarik, tapi bagaimana jika brochure sudah tidak lagi efektif sebagai alat promo? Sebagai pemilik toko yang baru buka, saya sudah menyebar brochure dan memasang spanduk yang saya pikir materinya dan designnya sudah pas selama 3 bulan berturut turut, tapi tetap saja sepertinya pelanggan jarang datang ke toko saya. Mohon petunjuknya pak
Salam,

Tasya - Medan

JAWAB

Ibu Tasya yang baik,

Sayang ibu tidak menyebutkan apa jenis usaha ibu, agar saya bisa lebih spesifik memberikan jawaban, Tapi Okelah saya coba memberi gambaran umum. Menyebar brochure dan memasang spanduk adalah strategi awal promo yang umum dilakukan setiap usaha yang baru buka. Tapi jika ternyata cara ini sudah dicoba beberapa bulan dan tidak membawa dampak omzet yang signifikan. Lalu strategi apa yang kemudian bisa dilakukan?

1. Bagaimana situasi kompetitor radius 5 km? Kalau ada kompetitor berarti outlet Anda harus "lebih" dibanding kompetitor. Harga lebih murah, atau produk lebih bagus, atau suasana belanja lebih nyaman, parkir lebih luas, bonus lebih banyak, service lebih ramah berkesan, atau lebih lebih yang lain sesuai positioning dan differensiasi produk Anda. Jadi bukan hanya brochure yang Anda harus sebar. Konsekuen antara janji janji di brochure dengan apa yang bisa didapat pelanggan di toko ibu adalah yang utama. Jika di brochure Anda sebut produk makanan Anda rasanya paling enak, ya memang harus mayoritas orang yang datang ke toko Anda mengatakan setuju rasa makanan ini enak. Jika di brochure Anda nyatakan suasana nyaman, parkir luas maka Anda betul betul harus menyediakan kenyamanan dan parkiran luas untuk pelanggan Anda. Ingat , kepuasan akan disampaikan oleh 5 orang pelanggan Anda ke rekan rekan atau relasinya, tai ketidak puasan atau kekecewaan akan disampaikan ke minimal ke 10 orang relasi , keluarga atau kalangan lebih luas lagi. Jadi walaupun ada orang yang belum pernah datang ke outlet Ibu tapi dia sudah dengar berita jeleknya mengenai toko ibu, maka dia kemungkinan besar tidak akan pernah datang ke toko ibu. Apalagi di sekitar 5 km masih banyak toko sejenis yang menyediakan produk/ jasa yang sama.

2. Bagaimana pandangan lokasi outlet Anda menurut opini kastemer yang datang. Jika lokasi outlet Anda termasuk agak susah dicari, jangan lupa tambahkan peta lokasi di brochure Anda. Cantumkan nomor telpon dengan huruf ukuran besar yang mudah dibaca untuk bisa dihubungi. Juga pasang billboard di dekat jalan raya utama terdekat dengan outlet Anda. Apalagi jika toko / outlet Anda ada di bagian belakang komplek ruko atau ada di sudut Mall yang agak sepi traffic orangnya. Kalau perlu beri keterangan marking tempat / gedung yang lebih/ sudah dikenal di dekat lokasi toko Ibu. Misalnya 200m dibelakang HERO supermarket, dsb. Juga lebih buat exterior toko Ibu lebih eyecatching, misalnya dengan menambah penerangan warna warni kelap kelip yang lebih mudah terlihat dari jauh, atau plang toko yang lebih besar ukurannya, atau cat eksterior toko yang lebih menyolok. Mungkin ada orang yang tertarik produk Anda ingin datang dan berusaha mencari outlet Anda, tapi terkendala karena mereka cuma berputar putar mencari lokasi outlet Anda dan tidak bisa ketemu karena outlet Anda tidak jelas lokasi tepatnya dan tidak ada petunjuk jelas ke arah outlet Anda.

3. Dengan cara jemput bola "paksa" orang untuk datang pertama kali ke outlet Anda. Banyak hal yang menyebabkan apa yang diuraikan di brochure tidak menjadikan orang tertarik datang ke outlet Anda. Salah satunya di luar masalah produk dan lokasi mungkin adalah persepsi. Seperti di bisnis karaoke keluarga, persepsi di tahun 2005 tetap saja karaoke adalah tempat hiburan khusus bapak bapak, padahal kita sudah notice logo kita dengan tulisan karaoke keluarga. Tetap tidak ada anak anak atau ibu ibu berani datang ke outlet. Lagi lagi hanya bapak bapak dan yang lebih mudanya kalangan mahasiswa, bukan mahasiswi. Lalu kita menggunakan strategi melingkar, yaitu kita tidak tawarkan core business kita yaitu karaoke, tapi kita ajak mereka ibu ibu datang ke outlet untuk mengikuti demo masak, atau mengadakan lomba mewarnai untuk anak anak, atau bahkan seminar kesehatan untuk para ibu ibu usia 50 tahun ke atas, lomba karaoke antar mahasiswa, pokoknya event below the line yang venuenya tetap di outlet tapi kita bukan jual karaokenya. Setelah acara inti selesai baru kita ajak para peserta jalan jalan keliling outlet, melihat suasana, kenalan dengan para crew outlet, melihat busana sopan para waitress, mencicipi lezatnya menu, mencoba canggihnya system karaoke dan merasakan gembiranya berkaraoke bersama keluarga. Action ini dijalankan sporadis di seluruh outlet Inul Vizta dan perlahan tapi pasti berhasil merubah persepsi negatif karaoke di mata para pelanggan wanita, ibu ibu dan anak anak. Tahun 2010 ini karaoke sudah menjadi pilihan utama bagi keluarga yang ingin mencari hiburan sehat dan menyenangkan di luar rumah. Demikian sebagai sharing, semoga tetap bermanfaat.
SEMANGAT SUKSES ( Mirza A.Muthi )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar