Kamis, 01 September 2011

OMZET RESTO MENURUN?

Tanya : "Omzet Resto Menurun?"

Semangat Sukses Pak Mirza

Saya pemilik rumah makan seafood di Tasik. Awalnya resto kami ramai dikunjungi orang. Memang dari awal saya optimis karena memang saya sangat berniat membangun rumah makan ini dari golden shake hand saya kerja di Bank, sehingga investasinya tidak kecil . Tapi baru berjalan 6 bulan terlihat penurunan omzet yang signifikan, sampai sekarang jalan 1 tahun 2 bulan rasanya kalau bisa ingin saya jual saja usaha ini sebelum keburu bangkrut. Saya jadi berat membiayai costnya, membayar gaji karyawan, dll. Jadi malah membuat pusing kepala. Saya kecewa investasi ini gagal, kiranya apa yang salah dengan bisnis restorant saya pak. Saya pikir ya sudahlah dengan restorant ini, tapi kedepannya apa yang harus saya perbaiki agar usaha saya selanjutnya lebih berhasil. Mohon masukannya. Terimakasih

AG, Tasikmalaya

Jawab:

Semangat sukses Pak, jangan pernah menyerah ya.  Untuk tahu persis apa penyebab “gagalnya” restorant bapak memang tidak bisa saya jawab melalui email tanpa diagnose apa permasalahan intinya. Tapi sementara sebagai input penyakit umum dari outlet seperti restorant  biasanya adalah masalah service dan operasional.

Untuk outlet service seperti restorant ada 4 pilar yang penting didirikan kuat kuat agar seluruh bangunan bisnis tetap tegak berdiri, tidak rubuh sebelum waktunya. Yaitu : Produk, Cara men-delivery produk tsb, karakter setiap crew outlet, karakter teamwork di outlet tsb.

Produk

Bapak punya menu seafood, yang pasti identik dengan kesegaran bahan baku, Untuk beberapa orang maniak seafood bisa merasakan apakah bahan baku ikan ini masih segar atau sudah lama. Juga bagaimana cita rasa makanan tersebut. Apakah ketersediaan semua stok menu yang terdaftar di buku menu selalu tersedia atau banyak yang sold out. Kalau tanya menu ini itu selalu dijawab sold out maka orang akan malas datang lagi. Selalu cari pembanding dari produk competitor terdekat, buat survey pelanggan mengenai produk apa persisnya yang diinginkan pelanggan. Bahkan jelaskan apa menu menu yang masih enak untuk take away atau ada produk yang hanya enak jika dimakan langsung sesaat setelah dimasak. Jika harus take away bagaimana kemasannya agar pelanggan tetap aman dan nyaman saat membawanya. Walaupun tidak serentak semua sempurna saat pertama kali buka outlet, tapi terus lakukan innovasi berkesinambungan untuk produk Anda. Untuk produk seafood apakah cara masaknya berbeda, cara penyajiannya lebih menarik, bahkan dengan membuat aquarium besar atau kolam ikan luas dimana seluruh ikan stock Anda berenang bebas memberi gambaran keyakinan pada pelanggan bahwa resto Anda betul betul menyajikan hanya ikan segar.

Cara mendelivery produk

Maksudnya kita lihat bagaimana respon pelanggan menerima produk tersebut sampai di tangannya. Apakah outputnya rasa puas atau complain? Untuk resto misalnya: bagaimana buku menu disajikan untuk mempresentasikan daftar menu di restoran itu, apa sesuai design dan bentuk buku menu dengan kemegahan restorantnya, apa kondisi buku menu masih layak pakai, tulisan dan foto menunya masih bisa dibaca jelas, jangan jangan tulisan menu dan harganya sudah banyak dicoret coret. Bagaimana cara waiter menawarkan menu kepada mereka, apa dengan cara yang sopan sambil tersenyum, waiter bisa menjelaskan ingredients menu yang dimaksud jika ditanya pelanggan, waiter bisa memberi saran menu yang cocok kepada pelanggan baru yang datang,  berapa lama mereka harus menunggu sampai menu yang di-order bisa sampai di meja mereka. Apakah ada program program promo yang memberi benefit langsung kepada pelanggan, misalnya mengusung thema hemat atau compliment jika mencapai nilai transaksi tertentu, penting sebagai bentuk care kepada pelanggan. Bagaimana menunggu pembayaran di kasir apa lama atau ternyata sering salah masukkan angka di billing. Dari mulai pintu depan dibuka mempersilakan pelanggan masuk sampai pintu depan ditutup mengucapkan terimakasih atas kehadiran pelanggan, maka seluruh rangkaian kegiatan pelanggan di outlet harus betul betul perfect sempurna dan membawa kesan kepuasan bagi pelanggan. Pilihannya hanya dua, pelanggan tersebut besoknya datang lagi atau itu kali terakhir pelanggan datang ke outlet Anda.

Karakter setiap crew outlet.

Kalau ada 50 orang bekerja di satu outlet berarti ada 50 karakter yang terbentuk dari masing masing mental setiap crew outlet.  Kalau diantara mental karakter ini terbentuk chemistry kondusif saling support dan saling membangun satu sama lain, maka itulah yang kondusif untuk bisnis. Tapi kalau ada mental karakter yang korup, negative, penghasut, malas, provocative dan lain lain yang membuat kinerjanya jadi terganggu, maka harus segera diganti dengan karyawan yang lebih positive mental karakternya. Karyawan yang susah tersenyum, tidak ramah, tidak membantu, malas belajar, tidak menerima kritik dan saran dari orang lain, malas dan terlalu menghitung waktu sepertinya bukan orang yang tepat untuk jadi karyawan outlet Anda. Jelaskan kepada karyawan apa pentingnya selalu berwajah senyum, berlaku ramah, bersifat menolong paling tidak selama jam kerja. Ajarkan bagaima bersifat sabar, terbuka menerima kritik dan saran dari teman lain. Jika perlu dalam morning briefing beri pencerahan motivasi masalah mental attitude dan bagaimana menjalani hidup dengan baik, dilakukan setiap hari. Pesan pesan positif yang terus disampaikan setiap hari secara intesif dan khusuk bisa perlahan merubah cara pandang orang dan akhirnya merubah mental orang kearah lebih positif. 

Karakter Teamwork

Jika setiap orang kebetulan bisa mengikuti satu SOP outlet yang sudah digariskan perusahaan dan semua menuju pada satu tujuan yaitu kepuasan pelanggan, maka berbahagialah Anda sebagai pemilik usaha. Tapi untuk mencapai tahap itu memang tidak mudah. Dimulai dari mencari seorang pemimpin outlet ( manager ) yang handal. Karakter seorang pimpinan harus betul betul memiliki spesifikasi sebagai pemimpin. Leadership, menjadi panutan dan tauladan, menjadi jembatan yang bijaksana antara crew dan owner. Jika kita menemukan ada pribadi prbadi bermental negative dalam teamwork, maka lebih baik kita mengorbankan 2 – 3 orang negative daripada membiarkannya meracuni 47 orang lainnya. Itu lebih bijaksana dan pemimpin atau pemilik usaha tidak akan pernah bisa membuat senang seluruh karyawan yang ada. Manager mempresentasikan SOP kepada seluruh karyawan, dijelaskan know how SOP tersebut kenapa kita harus sama sama berada di satu rel dan tujuan yang sama walaupun berlainan gerbong. Jalankan Reward dan Punishment dengan aturan main yang jelas dan adil. Menyusun Teamwork itu awalnya ada diproses perekrutan. Untuk itu pentingnya melakukan proses perekrutan karyawan yang selektif dan professional. Mencari karyawan itu mudah, tapi mencari karyawan yang cocok itu susah. Bisa 3 bulan outlet hanya bongkar pasang karyawan sampai ketemu formasi yang cocok dan tepat. Maka jika awal proses perekrutan kita bisa sehati hati mungkin untuk mendapatkan person person yang cocok skill maupun mental karakternya, maka periode bongkar pasang karyawan bisa dikurangi.

Demikan pak, persyaratan minimal yang harus dicapai jika outlet Anda ingin berhasil. Terimakasih. SEMANGAT SUKSES ( Mirza A. Muthi )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar