Ada pertanyaan kenapa
Sekolah atau Universitas tidak bisa menyediakan tenaga kerja siap pakai untuk
perusahaan atau usaha yang ada di dunia kerja? Kebanyakan para pekerja baru
masih harus ditraining untuk ketrampilan tertentu agar siap kerja.
Justru itu penting
adanya Sekolah Menengah Kejuruan/Keterampilan. Atau sekolah/institusi pelatihan
ketrampilan khusus dan pelatihan pelatihan non formal yang bisa diikuti di
balai latihan kerja. Perlu dibedakan antara tujuan dari sekolah formal yang
dari SD sampai S1 yaitu untuk membentuk konsep dasar belajar dan struktur
berpikir, basic logic dibanding ketrampilan dan keahlian khusus yang memang
harus dibentuk dari kerja langsung praktek dan bimbingan keterampilan.
Dalam kenyataannya di
dunia kerja, mereka yang bertitle Sarjana belum tentu bisa lebih menghasilkan
uang dibanding seorang lulusan SD yang jago montir motor. Belum tentu ibu ibu
yang setiap hari di rumah mengurus rumah dan bolak balik iseng bikin kue dan
memasak ini itu kalah dalam tantangan menghasilkan uang dibanding perempuan
lulusan S1. Jika masing masing diberi modal Rp.1 juta, maka ibu ibu tsb bisa
langsung membuat kue atau menu masakan enak dan menjualnya untuk menghasilkan
uang dibanding lukusan S1 yang justru masih bingung tentang apa yang harus
dibuatnya dari modal yang diterimanya. Itulah bedanya skill/keahlian dibanding
ilmu pengetahuan. Skill/keahlian bisa langsung diterapkan sedangkan ilmu
pengetahuan masih perlu ditambahkan skill untuk bisa berdaya guna.
Kalau begitu untuk apa
bersusah payah sekolah sampai 12 tahun kalau ujung ujungnya masih belum bisa
menghasilkan uang juga? Jangan salah..orang berilmu berpengetahuan yang
memiliki konsep berpikir terstruktur bisa melihat masalah dari sudut pandang
yang lebih luas, lebih cepat belajar apapun dan lebih bisa mengambil manfaat dari
kesempatan apapun. Misalnya orang pintar cerdas bisa menggunakan orang skill
untuk memproduksi di perusahaannya. Dia yang jalankan manajemen dan strateginya
berdasarkan keilmuan yang dipahaminya dan orang berskill khusus yang menjalani
produksinya. Orang cerdas yang memiliki skill khusus malah bisa berlipat lipat
memiliki kesempatan menghasilkan uang dengan cara yang cerdas. Coba lihat
perusahaan unicorn yang digawangi oleh anak muda cerdas pintar berpendidikan
tinggi dan berskill mumpuni. jadi jangan lantas menghindar dari sekolah atau
tidak mau sekolah dan lebih senang mengejar skill. Semua keilmuan dan keahlian
yang kita akan tuju dan ingin kita punya hendaknya berproses waktunya agar
semuanya selesai lengkap dan berguna dengan bersinergi antara ilmu dan skill di
masa depan.
Bagaimana Anda memiliki
skill yang Anda butuhkan? Sebetulnya banyak skill bermanfaat yang lahirnya dari
kesukaan, dari minat khusus dan hobby. Dimasa pandemic COVID seperti ini
misalnya, banyak pegawai yang tadinya berkarir tahunan berdasarkan keilmuannya,
mendapatkan gaji bulanan dari kontribusinya, akhirnya harus selesai dari
kantornya karena ada pemutusan kerja atau penggiliran waktu kerja yang
berdampak pada pemotongan gaji yang signifikan. Maka saat itu terjadi skill
dari hobby mengambil peranan untuk mengatasi masalah. Yang tadinya menggunakan
skill bertani hanya sebagai hobby, maka dialihkan agar hasil panennya bisa
dijual untuk menutupi kebutuhan hidup sehari hari. Tadinya hanya membetulkan
motor sebagai hobby maka dijadikan sebagai sandaran usaha dengan membuka
bengkel motor. Tapi tentu saja jual hasil sayur mayur dan bengkel motornya akan
beda dengan tukang sayur dan abang montir di jalanan umum karena ini dibuat
oleh mantan karyawan yang memiliki dasar konsep berpikir yang lebih kompleks
dan lebih berilmu. Kesempatan untuk segera eksis dan menang bersaing akan lebih
besar. Cara memantain pelanggan, cara memasarkan dan promosi, cara
berkomunikasi , strategi berkompetisi dan seluruh strategi usaha /bisnis yang
digunakan sudah berdasarkan kelimuan dan logika konsep berpikir yang
terstruktur dan berpotensi membuat usaha based on skill ini menjadi besar di
masa depan dan untuk jangka panjang.
Pengetahuan ilmu dan kemampuan skill wajib dimiliki dan terus ditambah tanpa henti. Setelah selesai masa sekolah dan kuliah, tambah 1 skill yang paling dibutuhkan dan inline trend misal dalam setiap 2 tahun..misal skill dasar dulu seperti operator software pengolah data dan pengolah kata, skll bicara dan tulis, skill bahasa asing, berlanjut ke skill tambahan seperti skill design, skill IT, skill menulis, skill presentasi, sampai skill memyusun proposal bisnis, bahkan membaca dan mendengarpun butuh skill khusus dan banyak skill lainnya. Bayangkan dirimu dengan title sekolah tinggi yang disandang plus aneka skill tepat guna yang bisa ditawarkan kepada pengguna jasa / pencari tenaga kerja. Pasti Anda jadi karyawan yang bernilai tinggi, posisi tinggi dan bergaji tinggi. Bahkan jikapun Anda berusaha sendiri dan betul betul paham A to Z usaha yang Anda kelola maka akan lebih sukses usaha Anda dan tidak akan dibohongi oleh karyawan Anda.
SEMANGAT SUKSES
(Mirza A.Muthi)