TANYA : Saya pernah mengalami masa jaya dalam posisi, pergaulan dan
finansial. Jadi contoh sukses dalam keluarga besar dan jadi acuan kawan kawan
dekat. Tapi saat ini saya sedang jatuh, rasanya berat sekali untuk bangkit dan
bahkan rasanya kadang putus asa untuk bisa memimpikan bisa seperti dulu lagi.
Apa yang harus saya lakukan?
NN
JAWAB :
Percayalah bung, saya sangat merasakan apa yang bung rasakan saat
ini. Tapi itulah namanya hidup, kadang diatas dan kadang dibawah. Tidak ada
yang abadi. Yang abadi hanyalah perjuangan dan kesabaran. Baik kita posisi
diatas atau posisi lagi dibawah, perjuangan tidak akan pernah surut. Berjuang
mempertahankan keberhasilan atau berjuang untuk beranjak naik akan sama
beratnya. Bersabar untuk tidak sombong jumawa saat berkelimpahan dan bersabar
untuk tidak sampai putus asa saat berkekurangan juga sama beratnya. Jadi
sebetulnya kalau kita bijaksana, tidak ada saat saat "terlalu" dalam
hidup ini. Terlalu senang, terlalu sakit, terlalu berkelebihan, terlalu sempit
rejeki. Semuanya harus disikapi dengan sikap wajar karena baik sakit maupun
senang semua bisa berubah atas kehendakNYA dalam sekejap.
Tapi pada saat Anda sedang sakit dan susah begini, ingatlah
kembali masa Anda membangun kejayaan dari awal. Tinggal ulangi lagi semua
prosesnya. Tidak ada yang terlalu kecil dimulai untuk suatu tujuan besar.
Sebaliknya tidak ada yang terlalu besar, dengan kesombongan dan keangkuhan bisa
kembali menjadi kecil. Tidak ada apapun bagi manusia yang akan abadi. Apalagi
bagi mereka yang sombong, merasa semua kesuksesan yang diraih adalah hasil
kerja pribadi.
Setiap lompatan jauh kedepan membutuhkan langkah mundur terlebih
dahulu untuk mengambil ancang2. Begitu juga dalam hidup. Karena semua lompatan dimulai dari satu langkah kebelakang. Jadi
jangan takut untuk mundur lebih dulu. Misalnya untuk rencana mengambil bidang
yang berbeda dengan bidang yang telah Anda raih kesuksesan terdahulu. Tidak apa
untuk belajar lagi dari awal, tapi belajar yang bersungguh sungguh untuk tujuan
besar. Seringkali orang sukses melakukan spekulasi terukur dalam keputusan yang
diambilnya. Karena spekulasi maka pasti mengandung resiko dan tidak semua orang
berani mengambil resiko. Yang ada nanti, misalnya si A , tinggal berkata "
waah, enaknya bung NN sudah sukses lagi sekarang. Mobilnya baru lagi dan
rumahnya sudah pindah ke real estate". Padahal dulu si A juga mendapat
kesempatan yang sama tapi tidak berani berspekulasi karena takut akan
resikonya. Keberanian mengambil resiko bisa berpengaruh secara signifikan pada
kesuksesan seseorang. Tentunya resiko yang masih terukur dan bukan membabi
buta.
Lepaskan trauma dan keraguan. Bukan hanya Anda seorang yang pernah
jatuh dalam kehidupan. Seringkali banyak dari kita mengalami kejatuhan setelah
merasa cukup berhasil. Sukses, lalu tetap bisa jatuh lagi. Itu hal biasa dan
jangan terlalu khawatirkan. Banyak yang jatuh, tapi sedikit yang bisa bangkit.
Karena memang tidak dipungkiri kejatuhan pada saat sukses itu menyakitkan dan
banyak mereka yang mengalaminya lebih merasakan trauma dibanding keberanian
mencoba berjuang untuk bangkit kembali.
Kalaupun awal awal perjuangan untuk bangkit Anda merasa mundur
dari yang telah sempat Anda capai. Itu bagus, yang penting Anda tetap
dilintasan dan jangan keluar dari pertandingan. Kecuali jika Anda merasa sudah
kalah dan keluar dari arena pertandingan. Menyerah atau putus asa berarti Anda
sudah kalah. Selesai hidup Anda. Berarti Anda menerima kenyataan dan jangan
bersungut sungut lagi. Hidup adalah pilihan Anda.
Sebagai pelajaran agar kejadian ini tidak berulang mungkin ada
kekhilafan Anda. Begitu Anda merasa sangat kaya berharta, berpengaruh luas,
lalu Anda sombong bukan kepalang. Menganggap semua orang rendah. Anda berpikir
semua bisa Anda beli dengan uang dan jabatan. Bisa beli harga diri orang, bisa
beli waktu orang, bisa atur arah hidup orang. Tetap saja sewaktu waktu
kelengahan bisa terjadi. Selalu ada langit diatas langit dan Anda bisa terlena
saat sedang diatas dan berkelimpahan. Maka jadilah manusia yang berkelimpahan
kebijaksanaan. Bijaksana kepada diri sendiri, bijaksana kepada orang sekitar,
bijaksana kepada situasi. Bijaksana berarti baik tapi tegas dan tidak lemah.
Mencari kebijaksanaan untuk memutuskan berdasarkan prioritas dan bukan pada
suka atau tidak suka. Sehingga seseorang yang memulai dari kecil betul betul
bisa melangkah ke depan bahkan melompat menuju kesuksesan besar yang luar
biasa. Atau mereka yang berkelimpahan harta dan jabatan tinggi tetap membumi
dan memberi manfaat pada manusia lain yang membutuhkan. Jadikanlah bumi nanti
akan mengenang keberadaan Anda di dunia sebagai contoh kebaikan dan
kebijaksanaan yang pernah ada dan hidup, bukan bumi mengenang Anda sebagai
contoh mereka yang lalai mensyukuri hidup, tidak bisa memberi manfaat dan orang
yang angkuh dan sombong.
SEMANGAT SUKSES
(Mirza A.Muthi)