Selamat
pagi Pak Mirza, saya ingin membuka bisnis cafe yang berthematic musik
classic rock jaman 70-90an. Rasanya dulu bergairah semangat sekali jika
mendengar musik classic rock seperti itu. Memory tsb akan saya pakai
untuk membuat bisnis konsep cafe live music yang mungkin bisa berhasil
juga. Kalau sukses bisa saja nanti saya franchisekan dan minta bapak
untuk menanganinya. Apa saja hal hal yang harus saya perhatikan, mohon
analisanya.
Jawab:
Selamat pagi pak
Mantap
sekali visi bapak, jadi untuk orang seusia kita ada tempat untuk
kongkow dan mengulang memori musik rocknroll jaman dahulu ya pak.
Langkah awal bapak harus bikin outlet cafe live music yang pertama dulu
di lokasi strategis sebagai model untuk menawarkan bisnis franchise.
Saya ingatkan lagi di penawaran bisnis franchise justru calon franchisee
pertama akan melihat simulasi cash flownya dan besar Investasinya.
Dalam hal ini kita harus presentasi financial model. Dari mana uang
masuk, berapa besarnya setiap hari dalam sebulan, cost apa saja yang
dikeluarkan, berapa biaya marketing dan berapa besar prosentase margin
profit dari Omzet kotor. Biasanya kita buat table item dan angkanya
supaya jelas dimengerti . Nah dari track record outlet cafe pertama
inilah kita akan dapat data actualnya untuk bisa dibuatkan financial
modelnya. Dari situ terlihat berapa lama BEP nya dari investasi yang
dibutuhkan. Jadi belum tentu juga secara cepat kita bisa langsung
tawarkan franchise cafe kita kalau outlet pertama ini belum bisa kita
buktikan dikelola sampai berhasil dan sukses memberikan profit bulanan.
Di peraturan franchise juga ditetapkan sebaiknya bisnis baru bisa
difranchisekan setelah 2 (dua) tahun operasional aktif. 2 tahun itu
diasumsikan manajemen sudah bisa membangun SOP pengelolaan outlet yang
bisa menjamin manajemen mengelola dengan jelas seluruh aspek bisnis
sebuah outlet, bahkan mungkin investasinya sudah bisa kembali modal.
Berbicara modal maka usahakan mengkonsep outlet yang tetap menarik dari
segi produk cafe, fasilitas dan pelayanan dengan investasi yang efesien,
tidak terlalu membutuhkan dana modal besar. Misalnya jangan terlalu
banyak menghabiskan biaya interior renovasi yang terlalu besar, tapi
masih tetap bisa didapat kesan cafe yang nyaman, cozy dan berkelas dan
sesuai konsep thematic rock classic tahun 70an nya. Hal yang paling
penting adalah pembuktian kepada calon franchisee bahwa bisnis outlet
perdana ini sudah terbukti Break Event Point alias kembali modal. Hal
ini akan menjamin rasa aman mitra franchise juga akan mendapatkan
bimbingan yang terbukti efektif dan efesien dari bisnis yang dibelinya
dari kantor pusat franchise.
Sekarang kita bahas
cafe thematic terkait music classic rock. Mungkin gambarannya mulai dari
interior dekor thematic foto foto icon band dan artist classic rock
jaman 80-90an. Ada panggung live music yang menampilkan perform band
band musik classic rock, dll sejenisnya. Apakah ide thematic ini masih
valid dan dibutuhkan pasar? Juga seberapa lama bisnis ini bisa bertahan.
Konsep cafe classic rock ini bagus juga, walaupun targetnya sangat
segmented. Karena itu faktor lokasi dan strategi branding sangat
penting disini. Seiring rentang waktu dari mereka yang lahir tahun 70an
mungkin yang menikmati music classic ini sekarang ada di usia 45an ke
atas, itu juga mereka usia 45an tahun yang menggemari band dan musik
classic rock. Keuntungannya usia 45an biasanya seseorang sudah dalam
kondisi cukup mapan keuangannya jadi range harga menengah masih bisa
masuk. Saya kira juga tentu saja penikmat genre musik ini kebanyakan
para pria. Jadi saya prediksi jika bapak bisa buka outlet perdana bapak
tahun tahun ini justru bisnis bapak akan sedang baik baiknya. Tapi jika
bapak membuka outlet cafe musik classic rock ini baru 5 tahun lagi,
mungkin sudah keburu kehilangan momentum emasnya karena mereka yang
lahir tahun 70an sudah akan jadi terlalu sepuh untuk keluar rumah
menikmati musik, mungkin juga sudah tinggal sedikit jumlahnya yang masih
dalam kondisi sehat dan bisa keluar malam buat kongkow gaul.
Bisnis
franchise juga harus long lasting. Yang lahir angkatan 75an mungkin
adalah batas terakhir penikmat musik classic rock 80an. Bisa terjadi
sewaktu hari nanti tidak ada lagi penikmat music classic rock karena
mereka yang datang dari generasi kelahiran 70an sudah terlalu tua untuk
ke cafe dan generasi kelahiran 80-90an kurang paham musik classic rock.
Tapi kita bisa memperpanjang Product Life Cycle dari classic rock musik
ini dengan dari sekarang "membina bibit bibit penikmat classic rock
generasi baru" dengan performance live music ex artis artis tahun 80an
misalnya untuk menjaring target kastemer yang lebih muda lagi untuk
regenerasi pelanggan. Musik adalah hiburan long lasting dan memorable.
Jika sudah suka atau terbiasa mendengar karena keseharian di rumah di
tape orang tuanya atau komunitasnya sering mendengar dan membahas jenis
musik tsb, ya akan terbawa kesukaan sampai terus berumur walaupun tidak
pernah hidup atau berada satu jaman dengan band atau artis genre lagu
tsb. Kenyataannya banyak juga mereka yang lahir sebagai gen Y dan gen
milenial ternyata suka juga musik musik dari era kakek atau orang tua
mereka. Kenyataannya aura musik classic rock ternyata memang unik,
dinamis. Dandanan artis dan action bandnya atraktif dan bisa membawa
semangat. Memory pengalaman musik ini adalah sejarah hidup masing masing
keluarga dan "terus berbunyi" dalam benak bawah sadar kita. Kita minta
agar keluarga penggemar classic rock ini ikut datang juga, misalnya
istri dan anak anaknya. Kita gunakan live music dan nyanyi bareng ini
sebagai fasilitas pengikat persaudaraan antara penggemar classic rock (
Classic rock brotherhood family ). Jadi nanti istri dan anak anaknya
bahkan cucunya belajar pelan pelan menikmati music rock classic di
classic rock cafe karena suasana pergaulan di classic rock cafe yang
bersahabat. misalnya ajak anak anak pengunjung mencoba memainkan gitar
classic di panggung diajari oleh sang artist. Memilih duta duta classic
rock cafe dari kastemer kalangan umur yang lebih muda ( bisa jadi anak
anak dari penggemar classic rock yang sering datang ke cafe ) untuk
mengajak teman temannya ke cafe. Atau mengajak para istri ke atas
panggung untuk sama sama menyanyikan lagu “scorpion” misalnya. Juga
sesekali perlu mencampur dengan lagu lagu rock yang tidak harus classic.
Bisa juga sesekali lagu dari band band rock masa kini, agar ada
penyegaran suasana. Yang penting kita harus mencoba menjaring kastemer
baru, karena penggemar classic rock 70an makin beranjak tua. Tapi untuk
target yang lebih muda kita tidak bisa langsung jejalkan dengan music
rock classic karena mereka juga tidak akan mengerti. Pengaruhi dulu
pelan pelan dengan activity BTL , gunakan sosial media dan kuatkan event
komunitas agar merasa nyaman dulu. Senang dulu dengan acara
komunitasnya, suasana cafenya, baru senang musicnya.
Maka
itu penting interior cafe juga jangan dibuat terlalu maskulin sehingga
istri dan anak anak takut datang ke cafe. Campuran antara modern dan
classic bisa memberi rasa netral tapi tetap thematic. Juga para pemusic
yang perform di sana jangan juga yang terlalu sangar penampilannya,
bertato, tidak pakai baju sehingga membuat image music ini tidak cocok
didengar oleh anak anak dan ibu ibu. Sekarang banyak cafe tanpa rokok
apalagi minuman keras karena kebanyakan mengganggu kenyamanan kebanyakan
ibu ibu dan remaja. Karena kita butuh regenerasi kastemer dari segmen
usia yang lebih muda lagi untuk meningkatkan kalangan peminat kastemer
dan memperpanjang PLC bisnis. Tidak ada salahnya mempertimbangkan
keluarga sebagai target segmen Cafe Classic Rock ini. Menyenangkan
rasanya membawa anak istri ke cafe music dimana anggota keluarga bisa
nyanyi bareng, makan minum dan happy bersama.
Dan
juga sebagai cafe penting di makanan dan service. Apa ada satu /dua
makanan sangat khas dari classic rock cafe ini yang sering dibungkus
oleh kastemer? Makanan khas dari era 80an dan dari western sebagai
kiblat asal musik classic rock? Mungkin bisa juga kita tetap jual
makanan lokal selain menu khas western era 80an. Bahkan bisa dibundling
antara kedua jenis menu tsb. Misal Hamburger dan Hotdog dibundling
dengan Sop Konro dan Tongseng. Kalau kita punya makanan khusus khas
classic rock cafe mungkin saja ada orang yang sengaja datang hanya untuk
membeli menu tersebut atau membawa pulang tanpa ingin bermaksud
menikmati sajian music classic rock di cafe. Hanya karena senang dengan
menunya , tapi untuk frekuensi yang signifikan dari menu take away atau
delivery order itu sudah bisa menambah omzet. Terlebih jika akhirnya
sambil menunggu makanan siap, dia sempat mendengar lagu lagu classic
rock yang diutar di café dan akhirnya pelan pelan suka juga. Pada
intinya semua bisnis dengan latar belakang dan thematic apapun bisa
diterapkan asal strategi brandingnya benar benar direncanakan secara
detil dan aplikasi panetrasi pasarnya difokuskan secara tepat dan
efektif menjaring segmen target yang dituju dan bisa melebarkan ke
segmen pasar baru yang bisa bertumbuh. Keep On Rolling Your Rockin
Business! Salam Rocker dan
SEMANGAT SUKSES
( Mirza A.Muthi )