Senin, 01 Oktober 2018

Memulai bisnis kuliner



Ada pertanyaan mengenai memulai bisnis Warung makan /kuliner di unit ruko ukuran 4 x 12 m yang sudah dimiliki. Saya akan coba jelaskan secara mudah untuk pemula. Sangat baik sekali Anda ingin memulai bisnis kuliner, tapi ini bukan bisnis yang mudah dijalankan. Kompetitor Anda ada belasan mungkin puluhan warung kuliner di radius 3 km lokasi warung Anda bahkan di hari sebelum Anda memulai bisnis hari pertama. 

1. Investasi, batasi investasi Anda dan jangan gunakan seluruh dana yang Anda miliki untuk investasi di bisnis ini.
Anda katakan warung ini hanya sekelas UKM, yang saya persepsikan berlokasi di ruko hanya 1 lantai mungkin terdiri dari minimal 7 meja kapasitas 4 orang per meja. Jadi sekitar maksimal 30 tamu jika di jam sibuk. Untuk awal sebaiknya saya sarankan mulai dulu di lantai dasar, fokus belajar setiap harinya dan tambah pelanggan warung kuliner  Anda. Jika semakin Anda paham dan mulai mendalami permasalahan dan solusi di bisnis ini, baru mulai pertimbangkan untuk ekspansi ke lantai 2 dst menurut keberanian dan ke-percaya diri-an Anda. Dapur dan ruang makan ada di lantai yang sama, tinggal penataan layoutnya saja yang dibuat efesien dan menarik sehingga tamu tetap nyaman makan di warung Anda. Dengan memulai investasi hanya di 1 lantai tentu akan menghemat investasi awal Anda.

2. Penataan Area, harus membuat nyaman tamu dan kerja operasional tetap efektif.
Dalam area yang terbatas, dapur jika memungkinkan bisa ditempatkan di bagian depan. Jika ada ayam yang dibakar maka asapnya tidak akan memenuhi indoor ruko. Juga kegiatan masak dari area dapur yang bersih dan tertata memberikan kesan "mengundang" tamu datang. Bagus jika wangi lezat makanan dari pengolahan menu di dapur warung bisa meruap ke lingkungan sekitar, tentu saja bisa menambah daya tarik orang sekitar datang ke warung Anda. Bayangkan jika Anda sebagai tamu yang datang ke warung Anda, dari mulai tampak depan, lalu masuk ke pintu utama, duduk di meja yang ada, mulai order menu, selama menunggu menu datang apa yang bisa dilihat disekeliling. Berapa lama Anda bisa sabar menu datang diantar? Apakah lebih baik jika minuman dulu yang diantarkan sementara menunggu menu utama datang. Lalu dimana posisi wastafel untuk cuci tangan, jangan lupa sediakan sabun cair agar tetap hygiene. 

3. Pasang fasilitas yang tepat, agar yang datang adalah pelanggan yang tepat.
Jika Anda merencanakan tamu bisa menambah order menunya mungkin Anda bisa membuat ruang makan lebih nyaman dengan kursi yang ada lapisan busa dan interior yang lebih dipercantik. Sambil menunggu menu dimasak, mungkin ada yang bisa dilihat, mungkin bisa TV. Mungkin ada yang bisa didengar, mungkin ada suara radio atau musik mengalun pelan, apakah mungkin lebih nyaman pakai AC atau sudah cukup nyaman dengan pakai kipas angin, lalu makanan datang dan mulai disantap. Tentu saja dengan fasilitas AC maka ada larangan tamu merokok. Bisa disiapkan area smoking di outdoor dengan set meja outdoor. Toilet juga sangat penting, tidak perlu mewah, tapi harus bersih dan terang. Dengan peningkatan standard fasilitas ini maka Anda bisa meng-up grade harga per porsi lebih sedikit diatas kompetitor rata rata kelas warungan kuliner. Maka dari setiap grup tamu yang datang bisa berharap duduk lebih lama dan memesan lebih banyak menu. Misal lauk aneka ayam  sebagai menu utama, lalu juss buah sebagai minumannya, ditambah dengan snack lain sebagai penutup. Jangan lupa jika waktu yang dialokasikan per tamu lebih panjang, mungkin saja mereka membutuhkan mushola yang cukup nyaman dan harus bersih. Kalau hanya kelas warung atau resto tidak perlulah fasilitas wifi. Jangan sampai pengunjung berlama lama melakukan aktifitas internet di warung Anda tapi antrian tamu terlihat panjang. Buat perputaran tamu warung Anda efektif, tidak terlalu lama tapi tamu yang datang untuk makan minum juga sudah cukup nyaman dan puas.

4. SDM yang efektif , dan produktif. Jika urusan fisik bangunan dan fasilitas sudah didefinisikan dengan jelas, maka jangan lupa bahwa SDM adalah aspek terpenting sebagai faktor penggerak mesin bisnis. Yang paling mudah jika Anda bukan ahli dibidang kuliner adalah mempekerjakan koki atau pengelola yang sudah cukup lama berpengalaman di bidang ini. Jika Anda tidak sanggup menggaji dengan standardnya, tawarkan bagi hasil berupa prosentase dari omzet gross atau nett profit yang diperoleh bisnis. Tentu saja maksudnya agar orang ahli ini merasa memiliki bisnis ini juga dan akan betul betul membuat bisnis bersama ini ke arah bisnis yang jangka panjang dan profitable. Posisi orang ahli ini bisa jadi adalah koki, karena misal menu ayam yang lezat butuh keahlian seorang koki terlatih untuk meracik resep lezat yang teruji dan pengelola yang bisa mengatur pola kerja karyawan, menjaga standard mutu makanan dan menjaga mutu layanan dan memasarkan produk ini ke target pasar. SDM inilah yang akan membawa "pengalaman" bagi tamu tamu Anda. Apakah mereka akan menerima pengalaman yang baik, nyaman, terpuaskan, menyenangkan selama ada di warung Anda? atau justru sebaliknya, merasa buang buang waktu, buang buang uang bahkan menyesal telah datang ke warung Anda.

5. Menu, ini adalah mesin uang  utama dalam bisnis kuliner. Makanan yang bercita rasa lezat, ditampilkan dengan estetika akan sangat memberikan kesan mendalam kepada tamu, apakah dia akan bersedia datang lagi atau cukup hanya sekali itu saja datang mencoba. Atau bahkan begitu terasa lezatnya sehingga tamu tidak sabar untuk kembali atau rela antri demi menikmati lagi menu dari warung ayam Anda. Tergantung bagaimana koki Anda mengolah dan menyajikannya apakah lebih baik dan lebih lezat dibanding rasa menu ayam di resto atau warung lain sekitar. Perlu dipikirkan apakah Anda akan tawarkan menu khusus yang memang tidak banyak pilihan seperti resto ayam geprek atau banyak varian pilihan seperti warteg atau foodcourt. Anda bisa lihat mana kemungkinan bersaing paling kuat di radius 5 km sekitar outlet Anda. Mana menu yang paling bisa diakomodir baik dari segi kemudahan memasak yang masih oleh peralatan dapur Anda, atau dari cost bahan baku yang masih profitable.

Sementara cukup seperti diatas dan dengan langkah langkah diatas berarti outlet warung kuliner Anda sudah bisa beroperasi. Jawaban saya di pertanyaan ini lebih bertujuan agar Anda mulai saja dulu dengan rencana Anda. Banyak pemula tidak pernah menjadi pengusaha karena takut memulai. Mulai saja duku dengan memperhatikan hal hal yang saya sudah uraikan diatas, lalu belajar dan teruslah berkembang dan kreatif. Pasti Anda bisa. Mudah mudahan dengan rasa makanan yang lezat, jenis pilihan menu yang tepat dan layanan yang ramah, maka outlet Anda bisa mulai ramai didatangi pelanggan. 

Tentu saja idealnya Anda tidak bisa hanya duduk diam menunggu tamu datang, tapi Anda juga harus lakukan marketing dan promosi untuk awareness merk warung Anda dan mempromosikan menu menu unggulan Anda. Tapi hal ini akan butuh pembahasan khusus lagi. Mudah mudahan cukup dengan melakukan langkah langkah diatas, maka warung kuliner Anda sudah memiliki tamu loyal dan royal.


SEMANGAT SUKSES 
(Mirza A.Muthi)