Minggu, 01 November 2015

RESTU IBU UNTUK JADI PENGUSAHA


TANYA : Bagaimana saya bisa meyakinkan kedua orang tua saya kalau nanti setelah lulus kuliah saya bisa memilih jadi pengusaha?

Salam sejahtera Pak Mirza
Saya sekarang masih mahasiswi. Tapi saya senang mempelajari apa yang orang lain putuskan dalam hidupnya. Kadang kalau sedang ngobrol dengan pengusaha atau pedagang, saya bertanya kenapa dulu mengambil keputusan ini dan itu padahal dulu sudah berkerja dengan posisi yang lumayan. Saya melihat apa dampaknya dari keputusan yang dulu diambilnya. Menurut bapak seberapa manfaatnya kita belajar hal hal tersebut dari orang lain?Juga sebetulnya ibu saya masih khawatir kalau saya jadi pengusaha. Terlalu ambil resiko katanya. Bagaimana saya bisa meyakinkan beliau kalau nanti setelah lulus kuliah saya bisa memilih jadi pengusaha?
Hormat saya,

Jawab :
Debby

Salam sejahtera juga Debby
Tentu pertanyaan akhirnya apakah kebiasaan ini akan mendorong Anda untuk memilih jadi pengusaha atau tidak bukan? Kalau Anda memilih jadi pengusaha maka kebiasaan ini membawa manfaat nyata buat Anda. Ini kebiasaan yang bagus dan silakan lakukan terus sepanjang orang yang Anda tanya tidak keberatan bercerita masalah hidupnya. Kadang ada yang rahasia dan mungkin dia merasa malu untuk menceritakan kepada orang lain, ya sudah, jangan dicecar terus. Banyak manfaat yang bisa kita dapat seperti menghindari masalah tanpa Anda harus langsung mencoba mengerjakan cara tersebut. Anda tahu kalau menjalankan cara tersebut maka akan bermasalah dari cerita kawan Anda tersebut, jadi Anda belajar dari kesalahan orang lain. Tidak perlu sampai harus membuang uang, waktu dan beresiko mencoba menjalankannya.

Kalau melihat pengusaha yang sukses kadang kita lupa untuk melihat prosesnya. Yang kita lihat hanya mereka sudah sukses, tapi tidak mudah membantu meminjamkan uang. Sudah sukses tapi jadi susah bertemu. Kita hanya berpikir kalau mereka karena  sudah sukses dan berubah jadi sombong. Kita lupa bahwa mereka berproses untuk bisa menjadi sukses. Jatuh, bangun, gagal dan bangkit lagi silih berganti, sampai akhirnya mencapai kesuksesan. Yang harus kita pelajari adalah bagaimana prosesnya, berapa lama waktu kerja keras yang sudah dihabiskannya, kerugian apa yang sudah ditanggungnya, apa yang dilakukannya, bagaimana sikap mentalnya. Jangan lupa juga, kadang apa yang tampaknya baik, sukses dan glamor dari luar, bisa jadi hanya tipu daya dunia. Ada orang kaya yang memang karena dia mudah mencari uang karena berani menggunakan cara cara yang potong jalan. Setiap manusia selalu punya sisi baik dan kurang baik. Ambil pelajaran yang baik dan buang hal hal yang jelek.

Kita juga tidak bisa menilai seseorang tanpa kita betul betul paham kenal dia. Kadang kita bingung dengan keputusan yang diambil seseorang, sudah kerja mapan, dapat fasilitas baik, lalu memutuskan keluar dan susah susah lagi membangun usaha dari awal. Membangun usaha jelas beresiko dibanding yang sudah mapan bekerja. Tadinya digaji malah harus menggaji. Belum tentu lagi usaha yang dibangun berhasil. Tapi tahukah Anda, menjadi pengusaha membutuhkan seluruh kemampuan soft skill dan hard skill Anda agar bisa sukses, Anda menyusun hidup Anda. Sebab sudah tidak ada lagi yang menanggung Anda. Dulu Anda menerima gaji, sekarang harus menghasilkan gaji sendiri. Besok hidup Anda tergantung diri sendiri.

Ada juga pengusaha yang kita melihat mereka sudah susah susah mencari uang, berbisnis dengan segala resikonya, tapi ternyata uangnya digunakan untuk menghidupi yayasan peduli anak miliknya. Memberi pendidikan gratis kepada anak anak tidak mampu dan yatim piatu. Dia mencari kebahagiaan dan uang yang didapat tidak juga membuatnya bahagia. Kebahagiaan justru didapat saat dia bisa berbagi kepada anak anak tidak mampu dan tidak sekolah. Membangun generasi muda yang lebih baik. Maka Pengusaha juga insha Allah dilimpahi berkah lebih baik dari karyawan biasa, karena banyak keluarga yang hidupnya bisa Anda tanggung. Paling tidak di lingkungan karyawannya. Memberi pekerjaan dan menjadi agen penyebar rejeki dan rahmatNYA.
Asalkan Anda jadi pengusaha yang baik, profesional yang berstandard, cukup knowledge dan skillnya pada bidang tersebut dan sayang pada karyawan Anda. Karyawan berdoa semoga Anda terus sukses dan maju. Semakin banyak karyawan yang sayang dan mendoakan Anda, manfaat usaha Anda makin luas, semakin berkah dan bermanfaat hidup Anda. Semakin usaha Anda besar, seharusnya Anda makin dermawan. Ada kepuasan tertentu dari memberi yang belum tentu bisa dirasakan oleh semua orang. Jadi  karyawan atau jadi pengusaha adalah pilihan. Keduanya bagus, maka bagi orang tua dimohonkan restunya jika anak Anda ingin jadi pengusaha. Jika anak Anda memutuskan jadi pengusaha, mungkin itu sudah pilihan hidup dan keyakinan tujuan hidupnya. Bicarakan dengan baik baik.

Biasanya orang tua yang belum yakin anaknya memilih jalan hidup jadi pengusaha karena latar belakang beliau dan keluarga besarnya memang bukan dari kalangan pengusaha atau pedagang. Mungkin beliau sudah puluhan tahun menjadi karyawan. Begitu juga latar belakang orang tuanya. Sehingga cenderung melarang anaknya untuk memilih jadi pengusaha. Tidak apa apa, itu adalah hak orang tua. Menjadi orang tua juga harus memberi restu terhadap usaha atau pekerjaan yang akan dipilih dan dilakukan anaknya. Yang penting usaha yang dijalankan jelas, prospeknya ada, strateginya terencana. Jika masuk akal berikan restu Anda sebagai orang tua, jikapun tidak bisa orang tua bantu dalam modal. Karena restu dan doa orang tua jauh lebih membantu kesuksesan usaha mandiri anak Anda. Melangkah dan berusaha jadi lebih mantap dan tenang.

Sebagai anak, Anda bisa meyakinkan mulai dari kuliah sekarang Anda bisa menunjukan hasil usaha mandiri Anda, misalnya dari menjual on line atau usaha apapun yang Anda kerjakan secara selingan. Anda terbuka pada ibu Anda bahwa Anda sedang berbisnis sekalian kuliah dan bisnis Anda tidak mengganggu kuliah Anda. Tunjukan pencapaian hasilnya dengan sesekali mentraktir ibu Anda makan diluar, atau berikan hadiah kecil, sampaikan ini dibeli dari hasil usaha Anda. Tentu utamakan kuliah dan prestasi kuliah Anda harus tetap bagus dan selesai kuliah sesuai target waktu. Saya rasa kalau Anda perlihatkan pencapaian usaha Anda yang berhasil, sekaligus kuliah Anda tidak terganggu, maka ibu akan merasa bahwa Anda memang betul betul bertekad kuat untuk jadi pengusaha muda. Tapi jika masih keras juga pendangan orang tua, patuhi beliau dan jangan paksakan. Setidaknya dari generasi Debby sudah muncul keinginan untuk menjadi pengusaha. Jangan paksakan kehendak Debby. Kelak Debby akan jadi orang tua, pasti akan merasakan apa yang ibu Debby rasakan.  Jika nanti Debby sebagai orang tua melihat usaha yang sedang diusahakan anak Debby, diperjalanan ada jatuh bangun, kadang seperti tampak berat, asalkan melihat anak Anda masih ingin bangkit, tetaplah support dan doakan keberhasilannya. Biarkan anak Anda berproses dan tetap supportlah sebagai orang tua. Jika nanti di hari tua, Anda sempat melihat anak Anda jadi pengusaha sukses dan besar, maka Anda bisa ikut merasakan kebanggaan walaupun Anda sendiri tidak sempat jadi pengusaha. 
SEMANGAT SUKSES (Mirza A.Muthi)