Sabtu, 01 September 2012

KUMPULIN DUIT BUAT BUKA USAHA ATAU NGUMPULIN DUIT BUAT DP RUMAH DULU?

Tanya :Pak mau tanya,.mending kumpulin duit buat buka usaha,,atau ngmpulin duit buat dp rumah dulu,,lagi bngung nih. Nah,,maslhnya skr saya mau keluar dri jalur aman kerjaan kantor,saya mau keluar krja n buka usaha,,sy byk pny ide usha,tinggal dijalanin,,nikah nanti dlu
Apa mungkin usaha brwl dari tmpt kost,,stlh usha stabil baru mulai cicil rumah?

Bangkit,grogol
Via message twitter@obingmitra

Jawab :

Bangkit yang semangat
Saat ini Bangkit masih kerja dan dapat gaji bulanan. Itu sudah zona aman selama gaji yang dirasakan cukup. Yang menarik saat ini Bangkit sedang banyak tujuan dalam hidup, bayar Dp rumah milik sendiri, punya usaha sendiri karena merasa banyak ide usaha dan terakhir menikah.. Keinginan untuk membuka usaha sendiri juga sudah mantap. Keyakinan diri juga sudah ada karena merasa punya banyak ide usaha. Luar biasa untuk Bangkit yang masih berstatus karyawan. Ini tinggal masalah prioritas dan pertimbangannya.

Saya tidak menyarankan untuk keluar begitu saja dari pekerjaan sekarang. Kadang sering ada penyesalan timbul dalam diri seseorang bila usaha mandiri yang dirintisnya tidak berhasil sementara kebutuhan hidup tidak bisa menunda. Untuk pindah dari karyawan ke pengusaha mandiri perlu persiapan awal.

Misalnya Anda hrs siapkan dana talangan hidup untuk minimal 3 bulan hidup mandiri, tentunya dikumpulkan dari sisihan gaji yang selama ini diterima. Lalu Anda jg harus pastikan apa usaha yang paling tepat untuk dijadikan peluang. Tepat itu artinya yang paling Anda kuasai secara skill, jaringan lingkup usaha dan siapa yang bisa support usaha pilihan Anda dalam hal nasihat, saran, bimbingan nyata dan mungkin saja dana. Jika semua persiapan ini dirangkum dan diyakini sudah mantap untuk pondasi pindah dari karyawan menjadi pengusaha, maka selanjutnya timing yang tepat.

Timing yang tepat ini coba minta pertimbangan kepada orang tua, saudara terdekat. Jika suami wajib minta restu dari istri. Pindah profesi ini adalah keputusan besar dalam hidup, karena itu semua anggota keluarga inti harus tahu dan lebih baik lagi bisa support. Gunanya agar secara mental Anda siap lahir bathin termasuk menghadapi lika liku memulai usaha.

Tidak ada siapapun orang yang berani menjamin sekali memasuki dunia usaha maka Anda dengan mudah dan cepat akan pasti berhasil bahkan sukses besar. Jika pasti seperti itu semua orang sudah jadi pengusaha dibanding jadi karyawan. Maka resiko kegagalan pasti selalu ada. Salah satu kegagalan orang menjadi pengusaha adalah pada saat dia mengalami kegagalan di usaha pertama, menjadi kapok dan akhirnya dia balik lagi menjadi karyawan. Salah satu paling umum sebabnya adalah karena anggota keluarga menekan Anda untuk menghindari resiko dan cari aman saja kalau masih bisa bekerja dengan orang lain. Karena tekanan orang terdekat itu cukup berat pada saat Anda sedang terpuruk, ditambah ada beban moril membiayai keluarga membuat posisi Anda terpojok. Maka hilanglah konsistensi Anda menjadi pengusaha, kembali lagi menjadi karyawan.

Jadi menurut saya untuk anak muda semangat dan punya visi wirausaha, persiapkan dulu segala sesuatunya. Jangan keluar kerja dulu dalam 1 tahun ke depan. Tetap bekerja dan sisihkan sebagian gaji untuk persiapan wirausaha mandiri. Sebelumnya pikirkan matang matang apa usaha yang paling mungkin bisa Bangkit kerjakan secara mandiri, mulai dari skala kecil dulu. Yang penting Bangkit bisa mendefinisikan nanti jasa atau produk Bangkit ini akan dijual ke siapa dan dibeli oleh siapa? Diskusikan dengan keluarga dan orang terdekat dengan demikian mereka tahu bahwa Bangkit ada keinginan menjadi wirausaha mandiri dan sedang serius mempersiapkan. Mudah mudahan mereka support dan merestui.

Secara sambilan coba untuk mulai sedikit sedikit menerima kerjaan dari client. Untuk lokasi usaha jika ini jasa dimana bangkit bisa memproduksi di tempat kost sepanjang itu diijinkan oleh pemilik kost silakan. Misalnya Bangkit kerja di jasa design atau IT yang hanya butuh laptop, maka bisa saja mengerjakan kerjaan client di kost. Tapi kalau sudah mulai masuk ke tahap produksi atau penjualan langsung, mungkin Bangkit sudah tidak diijinkan menggunakan kamar kost karena peruntukannya memang bukan buat usaha. Dari client awal ini Bangkit akan mendapat respon apakah mereka happy dengan jasa/produk Bangkit atau tidak. Tentu saja Bangkit harus jadikan input tsb sebagai data untuk perbaikan terus menerus sampai client happy. Kalau usaha mulai stabil jangan lupa mental pengusaha harus siap. Artinya uang yang masuk sebagai pendapatan gunakan secara bijaksana, bukan terus dikonsumsi habis. Gunakan sebagian untuk modal produksi dan alat, promosi, sebagian boleh digunakan pribadi dan jangan lupa harus ada yang diitabung untuk jaga jaga. Kalau Bangkit jadi pengusaha, maka tidak ada lagi yang memberi gaji bulanan kepada Bangkit, semua uang harus diusahakan sendiri. Makin banyak omzet dan manajemennya betul, membeli rumah sendiri seperti cita cita Bangkit bukan sesuatu yang mustahil. Selamat berwira usaha. Kalau kamu yakin bisa,maka pasti bisa. 
SEMANGAT SUKSES (Mirza A. Muthi)