Pertanyaan seorang pengusaha UKM karena merasa usahanya sedang
"dikerjain" pihak lain. Entah dengan cara "ghoib" atau
betul betul bersaing sehat, tapi dia mengeluh bahwa dirinya mengalami kerugian
yang tidak sedikit karena dirugikan seseorang dengan cara tidak sehat. Lalu apa
yang harus dilakukan?
Inilah dunia usaha, kenyataannya yang terjadi di lapangan memang
seringkali terjadi seperti itu. Untuk kelas kedai atau warungan pinggir jalan
saja bahkan sudah terjadi persaingan keras baik di dunia nyata , dunia maya
maupun cara "dunia lain". Banyak pengusaha di bidang tsb percaya
bahwa kita butuh "ikhtiar dan penglaris" agar bisa sukses bersaing.
Maka semakin banyak UKM, semakin laris juga ustadz atau bahkan dukun yang katanya
bisa mengusahakan ikhtiar atau penglaris tsb. Silakan saja, itu hak setiap
pengusaha / pelaku usaha, karena memang maju mundurnya usaha, gaji karyawan
yang harus dibayar, pembelian bahan baku, dll, memang sudah harus si pelaku
usaha tsb yang menanggung. Jadi memang segala usaha yang dipikir perlu untuk
dilakukan silakan dilakukan, selama tujuannya bukan menjatuhkan usaha orang
lain, melainkan untuk memajukan usaha, mendatangkan tamu, dll yang sifatnya
bukan menyakiti pihak lain. Silakan saja, karena kalaupun si pengusaha tidak
bisa membayar kewajiban, maka tidak ada pihak lain juga yang bisa membantu
dengan sukarela. Semua adalah usaha sendiri , komitmen pribadi dan tanggung
jawab sendiri sebagai konsekuensi dari keputusan dan tindakan yang diambil. Ini
seperti keyakinan agama, tidak ada yang bisa melarang, mamaksakan kehendak atau
opini pribadi kepada pengusaha lain yang berniat menggunakan usaha cara ini.
Hanya saja sebagai pengusaha yang dididik secara keilmuan baik
dari aspek produk, strategi bisnis, marketing, pengaturan keuangan, bahkan
pendalaman di skill dan karakter SDM yang tepat untuk setiap jenis usaha,
usahakan untuk lebih dulu lakukan hal hal yang formal dan logika untuk setiap
usaha yang sedang dikerjakan. Tentunya ilmu tersebut dipelajari lama dan sudah
dibuktikan keampuhannya oleh usaha usaha yang sebelumnya ada, bukan tidak akan
ada hasil dan dampak positifnya bagi usaha Anda jika dijalankan secara
paripurna dan tepat. Ilmu bisnis dan logika bisnis seperti ini biasanya akan
memberi dampak positif yang panjang umur kepada usaha tanpa harus menyakiti
pihak lain dengan cara yang mudharat. Jikapun usaha Anda unggul, maka jelas
unggul karena Anda sukses memainkan strategi bisnis dibanding kompetitor Anda.
Maka jawablah pertanyaan ini dengan keyakinan Anda. Sampai dimana
Anda percaya bahwa Allah SWT akan membantu Anda, menjawab doa doa Anda,
memudahkan usaha Anda, melancarkan rejeki Anda tanpa harus melalui
"perantara". Biasanya jika Anda adalah orang yang setiap harinya
cukup berusaha untuk dekat dan mendekatkan diri kepada Alloh SWT maka Anda akan
cukup yakin bahwa setiap usaha Anda akan dimudahkan, setiap doa Anda akan
didengar, dijauhkan dari segala gangguan usaha. Tapi jikapun Anda masih perlu
"menambah kekuatan" dengan doa doa dari pihak lain, usahakan gunakan
jalan putih. Minta didoakan oleh kyai atau ustadz yang hanya menggunakan bacaan
dari kalimat kalimat suci kitab Allah, doa doa yang biasa dipanjatkan Nabi
nabiNYA dan hindari menggunakan tumbal atau benda benda azimat yang akan membawa
mudharat bagi Anda. Yakinlah setiap yang ada di dunia, selalu Allah SWT
sediakan 2 cara untuk mendapatkannya: cara instant yang biasanya mengandung
mudharat dan dosa, lalu cara yang baik yang biasanya harus bersusah payah
dahulu untuk mencapainya namun mendapatkan kebaikan pada akhirnya. Silakan
pilih menurut keyakinan Anda. SEMANGAT SUKSES (Mirza A.Muthi)