Kamis, 01 Agustus 2019

Takut Berbicara Tidak Bermanfaat Apa apa


Beberapa kasus kenapa seseorang tidak mendapatkan kemajuan dalam hidupnya ternyata terkendala masalah "takut berbicara". Maksudnya adalah tidak bisa berbicara di depan umum, atau takut memulai bicara duluan dengan orang lain terutama jika orang yang baru saja dikenalnya, atau takut bertanya dalam suatu situasi walaupun permintaan pertanyaan sudah dilemparkan oleh pembicara untuk ditanggapi. 

Macam macam penyebabnya, antara lain rasa tidak percaya diri karena latar belakang ekonomi, mungkin karena kurangnya pengetahuan/latar belakang pendidikan, kurangnya pengalaman berinteraksi dengan orang lain di lingkungan baru, terbiasa bertahun tahun tinggal di satu lingkungan yang itu itu saja, latar belakang sering disalahkan atau tidak ditanggapi pada saat mencoba berbicara di keluarga dan beberapa hal sebab lainnya. Beberapa sebab bahkan sangat spesifik dan sudah mengakar sehingga membutuhkan bantuan psycolog untuk mengorek penyebabnya dan memperbaikinya. Tapi yang saya akan bahas saat ini adalah motivasinya, kenapa kita perlu memiliki keberanian untuk bisa mulai  "berbicara". 

Berbicara mewakili perasaan seseorang, bahkan mencerminkan isi pikiran dan pengetahuan seseorang. Banyak kita salah menilai orang jika hanya melihat dari penampilan, tapi pada saat dia berbicara baru bisa kita menilai kapasitasnya. Ada yang penampilan modis, kelihatan glamor berkelas, tapi begitu berbicara maka kita bisa hilang respect terhadap dia karena ternyata isi otaknya tidak secemerlang penampilannya. Atau sebaliknya pada awal bertemu agak meremehkan karena penampilannya sangat sederhana, tapi begitu dia berbicara dan kita berdiskusi maka timbul rasa hormat dan kagum kepada dia karena ternyata apa yang ada di pikiran, pengalaman,  visi jalan hidupnya jauh lebih bersinar daripada penampilannya, bahkan dibanding kita yang kita rasa sudah cukup hebat.
Tidak ada orang yang bisa menebak apa yang ada di dalam hatimu. Misal seorang istri yang terus terusan murung karena merasa suaminya tidak peka terhadap keinginannya, sementara suami betul betul bingung dan tidak tahu secara pasti apa yang sedang diinginkan istrinya. Sedikit sekali suami yang bisa membaca apa yang ada dalam hati istrinya. Maka akan susah sekali membangun hubungan suami istri yang kondusif jika istri tidak berani bicara menyampaikan apa yang sedang dia harapkan dari suaminya. Seandainya saja istrinya bisa bicara langsung kepadanya tentang apa yang sedang diinginkannya tentu hubungan tidak akan menjadi rumit.
Anda bisa jadi adalah seorang karyawan yang sudah tahunan berada di posisi dan jabatan yang itu itu saja. Tentunya gaji dan fasilitas yang Anda dapaykan juga itu itu saja. Sebenarnya Anda pintar dan cerdas, secara diam diam Anda bisa mendefinisikan dengan jelas apa saja kekurangan yang saat ini sedang terjadi dalam proses pekerjaan selama ini. Bahkan Anda tahu cara mengatasi kekurangan tsb untuk hasil kerja yang lebih efektif dengan hasil lebih optimal. Tapi karena Anda tidak berani bicara mengemukakan pendapat dalam setiap meeting maka atasan Anda tidak pernah tahu jika sebenarnya Anda lebih dari yang atasan dan rekan rekan Anda tahu.

Di lingkungan yang baru saja Anda tinggali setelah pindah dari kota terdahulu ke kota tempat tinggal Anda yang baru ini, sudah selama ini sepertinya Anda tidak punya teman teman baru. Hidup Anda rasanya sepi hanya sekedar kerja setiap hari tapi setelah itu membosankan. Tidak ada kawan untuk menyalurkan hobby, untuk sekedar kongkow di cafe, untuk menemani berolah raga sore, dan kehidupan normal lainnya. Tidak punya teman karena tidak berani menegur orang orang yang baru ditemui. Bahkan sekedar bertegur sapa dengan tetangga saja tidak berani. Akibatnya Anda akan dinilai sebagai tetangga baru yang sombong karena tidak bersosialisasi. Hal ini membuat Anda sedih karena sebenarnya Anda ingin sekali punya kawan baru yang banyak. Jadi jelas sudah kalau tidak berani bicara ini akan sangat merugikan bagi Anda sendiri.

Memang ini masalah kebiasaan. Kebiasaan diam, tidak berani bicara, jangan jangan bahkan tersenyum saja susah lama lama bisa jadi sifat karakter Anda, tapi tentu saja karakter yang merugikan. Apakah bisa dirubah? tentu saja bisa. Rubah kebiasaan Anda, rubah tindakan Anda, awali dengan rubah mindset Anda. Yakinkan dalam hati Anda bahwa saya akan jadi orang susah dalam 5 tahun ke depan jika tetap saya tidak berani mulai berani berbicara dengan orang lain atau di depan umum. Lalu rubah tindakan Anda. Mulailah dengan sapaan ringan jika bertemu tetangga, misal selamat pagi mas, selamat sore mba, assalamualaikum pak, dst..Lakukan sebanyak mungkin jika bertemu orang. Tidak ada ruginya, paling kalau lagi apes Anda akan dicuekin saja. Tapi toh Anda tidak akan rugi apa apa dengan masalah tsb bukan? Jalankan terus jangan pedulikan, yang ingin berubah kan Anda bukan orang lain. Lihat bagaimana perubahan pelan pelan terjadi. Tetangga Anda yang tadinya suram wajahnya kalau melihat Anda, sekarang sudah mulai tersenyum dan menyapa Anda. "Apa kabar mas? baik sehat?". Tentu saja Anda harus menjawab dengan sopan pertanyaan sapaan ini, jangan lupakan etika supaya Anda tidak mendapat image negatif dari orang lain. Maka dari perkembangan sapaan ini komunikasi mulai terbuka. 

Jadikan ini kebiasaan. Anda harus terbiasa untuk bertegur sapa dengan tetangga tsb. Lakukan itu setiap hari setiap saat jadikan kebiasaan baru. Maka jika sudah lebih dekat dan sudah sering terjadi percakapan bolak balik dan apapun kemudian bisa terjadi. Mungkin ada ajakan ronda bersama, undangan arisan RT, ikut lari pagi bareng atau bahkan ajakan buka warung makan sama sama di depan jalan. Hidup Anda berubah jadi lebih berwarna dan dinamis. Mungkin saja ajakan usaha bersama ini salah satunya akan berhasil menjadi jalan rejeki dan merubah hidup Anda jadi lebih baik. 

Ini Anda baru berbicara di lingkungan tetangga, coba Anda perluas wilayah berani bicara Anda ke pertemanan, ke lingkungan kawan sekantor, lalu berani berpendapat kepada pimpinan kantor, berani memberi saran dalam meeting kerja, lalu meningkat berani presentasi di depan investor, dst. Tunjukan pada kawan kawan sekantor dan atasan bahwa Anda juga punya pandangan yang innovatif kreatif   tentang solusi sebuah masalah kerja.  Lama lama atasan Anda akan mempertimbangkan posisi jabatan yang lebih baik dan pantas buat Anda. Saat ini belum tentu karyawan yang sudah loyal dan kerja sudah tahunan di perusahaan yang bisa cepat naik posisi. Tuntutan kerja saat ini bukan berorientasi kepada senioritas tapi kepada kapasitas. Kapasitas dan kecerdasan seorang karyawan potensial seperti Anda hanya bisa terlihat jika Anda berani speakout dan memaparkan gagasan dan pemikiran Anda. Lihat kan.., berani bicara ternyata akan merubah hidup Anda.

Semakin sering Anda bicara maka semakin ahli Anda di bidang tsb. Walaupun mungkin topiknya masih yang sama tapi Anda semakin ahli menambahkan pernak perniknya untuk menambah menarik penyampaian. Selanjutnya berani bicara, tapi jangan lupa perbanyak juga mendengar. Karena Anda perlu terus menambah wawasan dan pengetahuan Anda agar materi pembicaraan Anda terus bertambah.

SEMANGAT SUKSES 
(Mirza A.Muthi)