Macam macam penyebabnya, antara lain
rasa tidak percaya diri karena latar belakang ekonomi, mungkin karena kurangnya
pengetahuan/latar belakang pendidikan, kurangnya pengalaman berinteraksi dengan
orang lain di lingkungan baru, terbiasa bertahun tahun tinggal di satu
lingkungan yang itu itu saja, latar belakang sering disalahkan atau tidak
ditanggapi pada saat mencoba berbicara di keluarga dan beberapa hal sebab
lainnya. Beberapa sebab bahkan sangat spesifik dan sudah mengakar sehingga
membutuhkan bantuan psycolog untuk mengorek penyebabnya dan memperbaikinya.
Tapi yang saya akan bahas saat ini adalah motivasinya, kenapa kita perlu
memiliki keberanian untuk bisa mulai "berbicara".
Berbicara mewakili perasaan
seseorang, bahkan mencerminkan isi pikiran dan pengetahuan seseorang. Banyak
kita salah menilai orang jika hanya melihat dari penampilan, tapi pada saat dia
berbicara baru bisa kita menilai kapasitasnya. Ada yang penampilan modis,
kelihatan glamor berkelas, tapi begitu berbicara maka kita bisa hilang respect
terhadap dia karena ternyata isi otaknya tidak secemerlang penampilannya. Atau
sebaliknya pada awal bertemu agak meremehkan karena penampilannya sangat
sederhana, tapi begitu dia berbicara dan kita berdiskusi maka timbul rasa
hormat dan kagum kepada dia karena ternyata apa yang ada di pikiran,
pengalaman, visi jalan hidupnya jauh lebih bersinar daripada
penampilannya, bahkan dibanding kita yang kita rasa sudah cukup hebat.
Tidak ada orang yang bisa menebak
apa yang ada di dalam hatimu. Misal seorang istri yang terus terusan murung
karena merasa suaminya tidak peka terhadap keinginannya, sementara suami betul
betul bingung dan tidak tahu secara pasti apa yang sedang diinginkan istrinya.
Sedikit sekali suami yang bisa membaca apa yang ada dalam hati istrinya. Maka
akan susah sekali membangun hubungan suami istri yang kondusif jika istri tidak
berani bicara menyampaikan apa yang sedang dia harapkan dari suaminya.
Seandainya saja istrinya bisa bicara langsung kepadanya tentang apa yang sedang
diinginkannya tentu hubungan tidak akan menjadi rumit.
Anda bisa jadi adalah seorang
karyawan yang sudah tahunan berada di posisi dan jabatan yang itu itu saja.
Tentunya gaji dan fasilitas yang Anda dapaykan juga itu itu saja. Sebenarnya
Anda pintar dan cerdas, secara diam diam Anda bisa mendefinisikan dengan jelas
apa saja kekurangan yang saat ini sedang terjadi dalam proses pekerjaan selama
ini. Bahkan Anda tahu cara mengatasi kekurangan tsb untuk hasil kerja yang
lebih efektif dengan hasil lebih optimal. Tapi karena Anda tidak berani bicara
mengemukakan pendapat dalam setiap meeting maka atasan Anda tidak pernah tahu
jika sebenarnya Anda lebih dari yang atasan dan rekan rekan Anda tahu.
Di lingkungan yang baru saja Anda
tinggali setelah pindah dari kota terdahulu ke kota tempat tinggal Anda yang
baru ini, sudah selama ini sepertinya Anda tidak punya teman teman baru. Hidup
Anda rasanya sepi hanya sekedar kerja setiap hari tapi setelah itu membosankan.
Tidak ada kawan untuk menyalurkan hobby, untuk sekedar kongkow di cafe, untuk
menemani berolah raga sore, dan kehidupan normal lainnya. Tidak punya teman
karena tidak berani menegur orang orang yang baru ditemui. Bahkan sekedar
bertegur sapa dengan tetangga saja tidak berani. Akibatnya Anda akan dinilai
sebagai tetangga baru yang sombong karena tidak bersosialisasi. Hal ini membuat
Anda sedih karena sebenarnya Anda ingin sekali punya kawan baru yang banyak.
Jadi jelas sudah kalau tidak berani bicara ini akan sangat merugikan bagi Anda
sendiri.
Memang ini masalah kebiasaan.
Kebiasaan diam, tidak berani bicara, jangan jangan bahkan tersenyum saja susah
lama lama bisa jadi sifat karakter Anda, tapi tentu saja karakter yang
merugikan. Apakah bisa dirubah? tentu saja bisa. Rubah kebiasaan Anda, rubah
tindakan Anda, awali dengan rubah mindset Anda. Yakinkan dalam hati Anda bahwa
saya akan jadi orang susah dalam 5 tahun ke depan jika tetap saya tidak berani
mulai berani berbicara dengan orang lain atau di depan umum. Lalu rubah
tindakan Anda. Mulailah dengan sapaan ringan jika bertemu tetangga, misal
selamat pagi mas, selamat sore mba, assalamualaikum pak, dst..Lakukan sebanyak
mungkin jika bertemu orang. Tidak ada ruginya, paling kalau lagi apes Anda akan
dicuekin saja. Tapi toh Anda tidak akan rugi apa apa dengan masalah tsb bukan?
Jalankan terus jangan pedulikan, yang ingin berubah kan Anda bukan orang lain.
Lihat bagaimana perubahan pelan pelan terjadi. Tetangga Anda yang tadinya suram
wajahnya kalau melihat Anda, sekarang sudah mulai tersenyum dan menyapa Anda.
"Apa kabar mas? baik sehat?". Tentu saja Anda harus menjawab dengan
sopan pertanyaan sapaan ini, jangan lupakan etika supaya Anda tidak mendapat
image negatif dari orang lain. Maka dari perkembangan sapaan ini komunikasi
mulai terbuka.
Jadikan ini kebiasaan. Anda harus
terbiasa untuk bertegur sapa dengan tetangga tsb. Lakukan itu setiap hari
setiap saat jadikan kebiasaan baru. Maka jika sudah lebih dekat dan sudah
sering terjadi percakapan bolak balik dan apapun kemudian bisa terjadi. Mungkin
ada ajakan ronda bersama, undangan arisan RT, ikut lari pagi bareng atau bahkan
ajakan buka warung makan sama sama di depan jalan. Hidup Anda berubah jadi
lebih berwarna dan dinamis. Mungkin saja ajakan usaha bersama ini salah satunya
akan berhasil menjadi jalan rejeki dan merubah hidup Anda jadi lebih
baik.
Ini Anda baru berbicara di
lingkungan tetangga, coba Anda perluas wilayah berani bicara Anda ke
pertemanan, ke lingkungan kawan sekantor, lalu berani berpendapat kepada
pimpinan kantor, berani memberi saran dalam meeting kerja, lalu meningkat
berani presentasi di depan investor, dst. Tunjukan pada kawan kawan sekantor
dan atasan bahwa Anda juga punya pandangan yang innovatif kreatif
tentang solusi sebuah masalah kerja. Lama lama atasan Anda akan
mempertimbangkan posisi jabatan yang lebih baik dan pantas buat Anda. Saat ini
belum tentu karyawan yang sudah loyal dan kerja sudah tahunan di perusahaan
yang bisa cepat naik posisi. Tuntutan kerja saat ini bukan berorientasi kepada
senioritas tapi kepada kapasitas. Kapasitas dan kecerdasan seorang karyawan
potensial seperti Anda hanya bisa terlihat jika Anda berani speakout dan
memaparkan gagasan dan pemikiran Anda. Lihat kan.., berani bicara ternyata akan
merubah hidup Anda.
Semakin sering Anda bicara maka
semakin ahli Anda di bidang tsb. Walaupun mungkin topiknya masih yang sama tapi
Anda semakin ahli menambahkan pernak perniknya untuk menambah menarik
penyampaian. Selanjutnya berani bicara, tapi jangan lupa perbanyak juga
mendengar. Karena Anda perlu terus menambah wawasan dan pengetahuan Anda agar
materi pembicaraan Anda terus bertambah.
SEMANGAT SUKSES
(Mirza A.Muthi)