Selasa, 01 Desember 2015

PERUSHAAN YANG DINAMIS

Tanya :kenapa kita sering melihat ada perusahaan yang dulu besar dan sangat powerfull, tapi masih bisa jatuh juga dan kalah oleh perusahaan pendatang baru?

Ada pertanyaan dari beberapa penanya yang intinya satu, yaitu kenapa kita sering melihat ada perusahaan yang dulu besar dan sangat powerfull, tapi masih bisa jatuh juga dan kalah oleh perusahaan pendatang baru. Apa hal demikian tidak membuktikan bahwa berusaha mandiri memang sangat berisiko dan bisa menjamin usaha berjalan lancar. Jika perusahaan demikian besar saja bisa sampai kolaps apalagi perusahaan entry level.
Jawab : 

Organisasi yang baik terdiri dari pejabat pejabat yang memiliki pengalaman, manageable, innovatif, open minded dan bijaksana. Harus ada jiwa leadership dan konsep open mind di perusahaan. Salah satu penghambat gagalnya perusahaan adalah tidak adanya sikap "open mind" di jajaran pejabatnya. Awalnya bisa datang dari jajaran Direksi yang sudah sangat senior. Kombinasi direksi dan manager ini tidak harus perlu semua adalah pendiri perusahaan, yang sudah berumur 50 tahun keatas, dengan alasan senioritas. Kadang itu jadi masalah karena perubahan sulit terjadi dikalangan pejabat yang
memiliki mindset zona nyaman.

Pejabat senior cenderung resistensi terhadap trend baru, susah mengikuti perubahan dan agak susah menerima kritik. Apalagi yang dulu pernah sukses. Hal itu bisa mempengaruhi kemajuan perusahaan. Perusahaan yang tidak bisa menyesuaikan produk dan jasanya dengan kebutuhan pasar bahkan tidak bisa merubah mindset pengelolanya dengan tuntutan zaman, maka  perlahan akan hilang dari dunia bisnis. Seperti kasus global yang sering jadi pelajaran adalah Samsung vs Sony. Samsung mengijinkan direksi dan manager manager muda dan cerdas menyerap kebutuhan pasar dan berinovasi dengan spirit perubahan. Sementara direktur senior di Sony tetap euphoria dengan jejak kejayaan dan kebanggaan masa lalu dan menjaga birokrasi senioritas. Kurang antisipatif dengan tuntutan zaman dan tidak responsif terhadap ancaman perubahan demand.

Pelajarannya bahwa perubahan adalah pasti. Pertanyaannya, siapkah kita untuk berubah? Jangan terus terpaku di zona nyaman dan tidak mengantisipasi perubahan yang pasti akan terjadi. Amati sekitar, teruslah berinovasi dan adaptasi. Jika bisa lakukan 2-3 langkah lebih maju kedepan agar justru proyeksi perubahan bisa dijadikan keuntungan.  Mereka yang punya pengamatan dan analisa baik, lebih kuat di persiapan dan lebih siap untuk perubahan. Mereka yang diam saja lebih besar resiko kegagalan untuk menjaga bisnisnya bertahan jangka panjang. Begitu juga di bisnis, bisnis yang bertumbuh dan dipilih pelanggan adalah bisnis yang mampu berkembang sesuai zaman.

Walaupun demikian tidak pernah ada seseorangpun berani menjamin apabila kita memulai usaha mandiri, maka dijamin anti gagal. Semua tergantung dari pengelolanya. Untuk itulah maka tidak semua orang berani memulai usaha mandiri dan belum tentu juga setiap pengusaha mandiri pasti bisa berhasil menjadi pengusaha sukses. Tapi tentu saja resiko bukan harusnya jadi penghalang Anda untuk memulai jadi pengusaha mandiri karena jika direncanakan secara baik, dikelola secara profesional dan responsif terhadap segala perubahan agar bisa mengatasi setiap persoalan sebelum menjadi besar, lebih berat dan tidak terkendali, maka usaha mandiri bisa jadi besar dan membawa kemakmuran.

Sukses itu bukan hak semua orang dan sukses itu ada resiko dibalik prosesnya. Mereka yang tidak berani menerima resiko maka tidak berhak mencapai sukses lebih. Anda bisa memilih untuk jadi orang biasa atau orang diatas rata rata. Begitu juga apa yang bisa didapatkan oleh orang diatas rata rata jauh lebih banyak dan bernilai dibanding orang biasa. Itulah kenyataannya. SEMANGAT SUKSES (Mirza A.Muthi)