Selasa, 01 Maret 2016

JADILAH MANAJER YANG BIJAKSANA

TANYA : BAGAIMANA MENJADI MANAJER YANG BIJAK SANA ?
Saya merangkum pertanyaan mengenai seorang Manager yang mengeluh karena seperti tidak didengar oleh staffnya, dan itu menghambat proses kerja dan pencapaian target. Anda sudah ditunjuk jadi Manager Operasional, tapi seiring waktu berjalan selama 3 - 5 bulan ternyata Anda seperti tidak dapat support dari team work Anda. 

JAWAB :

Dalam karir kerja Anda, memang Anda masih tergolong manager junior yang sedang merintis karir dan kebetulan Anda mendapat kesempatan dari Owner. Tapi beberapa bulan kemudian sejak Anda mulai bekerja, Owner menanyakan omzet yang tidak beranjak naik dan menganggap kepemimpinan Anda tidak bisa membawa bisnis ke arah yang positif. Lalu Anda menyalahkan karyawan team work Anda yang menurut Anda tidak pernah support Anda, mengerjakan apa yang Anda minta dan perintahkan sebagai Manager yang harusnya diikuti.
Tolong, janganlah naif. Memangnya kalau Anda punya title Manager maka jadi kartu mati bahwa bawahan Anda harus mau dengar semua perintah dan permintaan Anda, sedangkan karyawan tidak semua kenal Anda, bagaimana kompetensi Anda, bagaimana prestasi Anda sebelumnya, dll. Apalagi mungkin ada karyawan senior di lingkungan sub ordinat Anda yang mungkin merasa seharusnya lebih berhak untuk posisi manager tsb dibanding Anda yang tampaknya lebih muda. Mungkin di depan Anda sebagai manager, para staff akan yes man saja. Tapi apa Anda jamin apa yang Anda instruksikan dan schedulekan akan dikerjakan sesuai arahan? Juga di perusahaan ada kemungkinan terjadi kubu kubu. Misal kubu si A punya "pengikut" si B, D, F. Sedangkan si C punya "pendukung" si E, G, H. Sering kali antar dua kubu tsb bisa saling jegal atau tidak saling support. Hal hal tsb mungkin saja terjadi dalam satu kondisi kerja di perusahaan.

Maka tidak akan pernah mudah bagi Anda bertugas sebagai Manager, apalagi ditempatkan di tempat kerja yang sudah berjalan di perusahaan yang sudah cukup lama berdiri, bukan dibentuk dari baru dan didalamnya sudah bekerja karyawan2 senior. Pasti akan ada kendala dan penyesuaian pada saat Anda bertugas. Lamanya penyesuaian ini sepenuhnya tergantung dari upaya pendekatan dan karakter Anda, mengambil hati, menunjukan support dan itikad baik, menampilkan kebijaksanaan dan empati, kewibawaan dan kepantasan duduk sebagai pejabat Manager. Bukan merasa sebagai Manager lantas dalam briefing pagi di hari pertama Anda bertugas lalu minta semua karyawan seketika harus patuh, tunduk, dengar dan ikuti semua permintaan dan perintah Anda. Memangnya Anda punya kesan apa di benak para karyawan bawahan Anda? Ini dunia bisnis, bukan di dinas kepolisian atau ketentaraan.

Jangan justru menampilkan arogansi atau bahkan "kebodohan intelektual" Anda di hari pertama Anda bertugas. Kalau di kepolisian atau ketentaraan, atasan atau pimpinan dengan jabatan dan pangkat yang lebih tinggi adalah mutlak harus diikuti. Tapi ini bisnis, dimana kapasitas Anda harus bisa dinilai dari prestasi, track record, referensi dan kepemimpinan Anda. Semakin banyak usaha Anda pernah pimpin dan menghasilkan bisnis yang bagus dan itu terdengar luas menggambarkan kapasitas dan kualifikasi profesional Anda, maka semakin mudah Anda akan diterima dan didengar bawahan Anda.

Tapi kalau Anda masih manager pemula, merintis karir dan mencari kualifikasi yang spesifik, maka mulailah dengan penyesuaian dengan team work baru. Rangkul setiap kubu yang ada di perusahaan untuk bisa lebur jadi satu teamwork dan satu tujuan. Jelaskan tujuan dan alasan kenapa team harus melakukan ini dan itu sesuai arahan Anda sebagai manager. Lalu tunjukan bahwa kehadiran Anda di perusahaan betul betul membawa perubahan dan perbaikan kinerja yang seterusnya membawa perbaikan kesejahteraan team karena owner mendapat kepuasan dalam bisnisnya. Bahkan mungkin pencapaian perusahaan membawa fenomena baru dalam bisnis sejenis dan jadi perhatian luas sehingga brand perusahaan makin dikenal. Baru Anda akan dikenal, diikuti dan dikenal sebagai Manager cerdas dan bijaksana. Anda datang di perusahaan sebagai agen perubahan. SEMANGAT SUKSES (Mirza A.Muthi)