Senin, 02 Desember 2019

TUGAS DARI PIMPINAN

Tanya :
Selamat pagi,

Saya mendapat tugas dari pimpinan saya untuk membuat makalah :
Dengan siapa saja kita bekerjasama ( dengan mengikuti Magic words à Siapa, apa, mengapa dan bagaimana)
Saya sudah mencarii dlm ilmu marketring, namun hingga sekarang  belum menemukan
Mohon bantuan penjelasannya
Terimakasih sebelumnya 
Salam
Ms. I

Jawab :
‎Selamat Sore Ms. I,
Who, What, Why, When, How, itu kata kata kunci untuk kita bisa menganalisa sebuah situasi. Cara bertanya pada diri sendiri adalah cara yang paling tepat untuk "memaksa" kita mencari tahu jawaban ilmiah dan alternatif masuk akalnya lalu menganalisa. Sepertinya  Magic Words di ilmu marketing lebih sering dimaksudkan untuk ucapan: "Tolong, Terimakasih dan Maaf". Kenapa dikatakan "Magic", karena ucapan kata kata ini bisa membuat pendekatan yang lebih baik pada seseorang, sehingga komunikasi berjalan lebih  kondusif dan memberi kesan positif pada kepribadian siapa yang mengucapkan. Selanjutnya jika kesan sudah baik diterima calon konsumen, maka menjual akan menjadi lebih mudah.

Saya tidak jelas Iin bekerja dalam posisi apa dan di department apa. Juga perusahaan apa, bergerak di bidang apa. Jawabannya jika saya berikan contoh kasus, pasti akan sangat spesifik terkait dengan bidang kerja Iin. Kalau hal ini ditugaskan oleh pimpinan, pasti terkait dengan tugas Iin di department. Saya coba analisa bahwa pimpinan Iin meminta Iin mencarikan mitra kerjasama yang tepat untuk sebuah target kerja. Sekarang kita pahami dulu kenapa harus bekerjasama. Berarti ada kebutuhan perusahaan Iin yang tidak bisa dipenuhi sendiri oleh perusahaan, maka meminta support dari pihak luar perusahaan dan yang namanya kerjasama biasanya diusahakan dengan tujuan agar minim biaya. Intinya bermitra dengan saling mengisi kekurangan atau kebutuhan dengan kekuatan masing masing pihak agar keduanya bisa bergerak bersama menuju satu tujuan.

Jadi definisikan dulu, tujuan kerjasama ini apa? tentunya sesuai dengan bidang tugasnya. Lalu rangkai satu persatu secara berurutan prioritas kapan dikerjakan (when). Untuk mencapai tahap pertama, akan mengerjakan apa saja (what), kenapa kita perlu melakukan hal tsb (why), apa bisa ada plan B, plan C, dst? siapa saja person in charge yang dibutuhkan (who), bagaimana proses kerjanya (how) dan apa alat ukur keberhasilannya (KPI). Dalam mencari mitra kerjasama, coba cari penawaran yang terbaik atau paling tepat bagi perusahaan. Cari beberapa "who", siapa saja pihak pihak luar yang bisa dijadikan mitra kerjasama. Sampaikan maksud tujuan kerjasama ini dan biarkan pihak calon mitra menyampaikan penawarannya. 

Cari mitra yang paling tepat dan cocok untuk kebutuhan tujuan kerjasama ini. Ingat, bukan hanya dinilai dari siapa yang bisa memberikan penawaran paling murah, paling banyak secara financial, tapi pertimbangkan juga hal hal profesional. Mungkin memang kita perlu mitra yang punya nama besar sehingga tujuan kita lebih cepat dikenal luas, atau mungkin kita perlu yang paham sekali proses hard selling ke buyer sehingga ada transfer knowledge yang bisa kita serap selepas masa kerjasama ini, dll. Maka definisikan dulu tujuan kerjasama ini untuk apa. Dari didapatkannya definisi tujuan ini baru dirinci semua pertanyaan2 tsb. 

Tapi kerjasama bukan berarti hanya berurusan dengan mitra usaha. Justru mitra usaha sejati pengusaha sebenarnya  adalah para karyawan/teamwork dan para konsumer/pembeli/calon pembeli. Coba perhatikan usaha yang hanya berkonsep buka toko, tungguin, melayani sekedarnya dan transaksi dagang, dengan usaha yang menggunakan konsep jelas dan pelayanan prima sehingga memberikan pengalaman belanja yang berkesan. Sudah tentu toko yang sekedar dagang dan toko yang sedang berbisnis akan jauh berbeda jumlah tamunya, omzetnya dan perkembangan usahanya. Gunakan pola pikir 5 W sehingga mendapatkan 1 How, bagaimana membuat usaha yang jauh lebih baik bagi pemilik usaha dan pengalaman kepuasan pembeli. Oleh sebab itu, saya pikir tutupnya banyak kios/ toko ritel di mall mall saat ini, saya rasa bukan melulu disebabkan oleh kalah bersaing dengan dagang online. Tapi lebih disebabkan tidak adanya lagi hal pengalaman menarik yang bisa didapatkan konsumen dari belanja di toko/kios. Makin kesini belanja telah menjadi experience lifestyle, bukan lagi hanya keluar rumah, ke toko , lalu belanja, dapat barangnya, bayar, terpuaskan, lalu selesai. Perilaku konsumen telah berubah dan menuntut banyak dari kita pelaku usaha. Barang yang bagus, harga yang pantas, keramahan yang tulus, komunikasi yang cair dan basa basi ramah, bahkan sampai ke interior dan suasana cozy di toko, display produk supaya bisa swalayan memilih produk, kemudahan akses untuk bertanya lebih detil tentang produk, bahkan seragam pelayan bisa memberikan kredit point tertentu sesuai thematic konsep produk dan akhirnya secara keseluruhan yang bisa dibawa pulang selesai belanja adalah bukan lagi sekedar barang yang dicari tapi juga pengalaman berbelanja dan " rasa terpuaskan " yang beda dibanding jika belanja di toko lain. Apalagi jika manajemen pengelola mall dimana toko Anda berada juga berpikir out of the box , memiliki strategi dan upaya beda untuk memberi shopping experience yang berbeda kepada para pengunjung sehingga akan memberi value kepada para tenant.

Sejauh Anda hanya sanggup mengelola toko dengan konsep dagang konvensional, maka siap siap harus kehilangan mitra pelanggan/pembeli/calon pembeli dan jangan langsung salahkan karena gempuran  belanja online. Koreksi diri dulu sudahkah pengelolaan  toko Anda berorientasi kepada bisnis dibanding dagang. Tidak terlalu penting lagi apakah toko Anda ada di Mall atau di pinggir jalan , karena saat ini ada value yang lebih dihargai oleh para pelanggan daripada sekedar ketemu barang di toko yang di datangi. Untuk usaha supaya orang mau datang ke toko itulah yang sekarang harus jadi fokus usaha dan strategi. Jika pelanggan sudah terpikat dan terpesona, kadang kalaupun barang yang dicari tidak ada, maka dia dengan senang hati akan mencari produk substitusi atau sekalian produk yang lain dan tetap terpuaskan.

Kalau Iin di department punya team, bikin diskusi grup bagaimana sama sama menjawab pertanyaan ini. Bekerjalah sebagai team mulai dari mendefinisikan masalah, membuat pertanyaan tsb diatas, mencari jawabannya, meng-explore alternatif alternatifnya, membuat perencanaan, pembagian tugas lalu mengeksekusinya di lapangan sebelum akhirnya dievaluasi lagi progress dan hasilnya. 

SEMANGAT SUKSES
 (Mirza A.Muthi)