Kamis, 01 Maret 2018

Kiat Berbisnis Kuliner



Tanya :
Salam bung Obing...
Apa tantangannya untuk kita ingin berbisnis kuliner di jaman now ini? Seperti kita tahu makin kesini makin banyak merk merk cafe gaul atau cafe konkow bahkan di satu jalur jalan raya sampai ke pelosok. Apakah masih competitive berbisnis cafe atau kuliner saat ini? Mohon pencerahannya

Jawab :
Salam balik juga bung...
Makan dan minum atau food & beverage (fnb), memang tetap menjadi kebutuhan pokok manusia sebagaimana manusia butuh nutrisi dan energi buat hidup dan beraktifitas sehari hari. Tapi di perjalanan zaman berikutnya, makanan dan minuman bukan lagi sekedar makan untuk makan. Tapi juga berfungsi sebagai " fitur pelengkap utama ". Apapun acaranya, pasti ada makan minum. Mau arisan, mau kumpul kumpul, mau ulang tahun, mau rapat dan seminar, mau reunian, mau olah raga, mau nonton bola, mau rekreasi, mau belajar bareng, mau bikin acara kawinan, mau apapun pasti ada sesi makan sebagai pelengkap utama acara. Jadi untuk kuliner dijadikan bisnis tetap ada banyak peluang, tergantung peruntukannya Anda mau sediakan makanan untuk kebutuhan target pelanggan apa? Bisnis kuliner bukan berarti harus outlet semacam cafe atau resto. Bisa hanya dapur untuk menyediakan jasa catering, bisa juga hanya station konter untuk delivery order bahkan bisa di dapur rumahan saja saat ini bisa hanya online dengan upload foto foto menu dan daftar menu. Jika Anda khawatir berinvestasi di setting outlet cafe atau resto untuk berbisnis fnb, maka Anda bisa gunakan online untuk system pemasaran dan jalur delivery order. Atau gunakan dulu konter kecil yang buka di parkiran mini market atau POM bensin misalnya, yang penting orang sudah mencicipi dan terkesan dulu dengan lezatnya menu yang Anda buat. Dari respond pasar terhadap produk fnb maka Anda akan punya keyakinan untuk memperluas dan memperbesar skala bisnis Anda dengan mulai membuka outlet cafe atau resto. 

Tapi jika Anda ingin tantangan lebih dan percepatan bisnis yang tentu saja secara cashflow dan omzet juga akan lebih besar, memang Anda perlu membuka outlet. Skalanya bisa mulai dari konter, warung, resto atau cafe. Umumnya beda penyebutan outlet tsb diukur dari kapasitas kursi dan bagusnya interior dan fasilitas. Saat ini tidak bisa disangkal, pelanggan butuh lebih sekedar makan minum lalu pulang. Pelanggan butuh nyaman secara suasana, betah berlama lama di outlet , paling tidak nyaman untuk aktifitas sendiri. Bisa melakukan aktifitas lain selain makan, misalnya sambil mengetik membuat tugas kuliah dan bisa akses internet. Maka mereka akan cari cafe yang secara tempat duduk cukup nyaman, mejanya cukup space untuk sebuah laptop, ada outlet steker listrik, tidak terlalu rapat posisi antar meja, angin cukup bertiup sepoi2 yang penting tidak panas dan gerah, ada koneksi WiFi gratis, menu snack dan kopi pilihannya cukup banyak. Terpenting harga fnb cukup terjangkau atau sebagai parameter antara Rp.15rb - Rp.35rb. Itu kalau Anda mentargetkan mahasiswa, pelajar dan gen milenial yang jadi dominan pelanggan. Yang Anda butuhkan adalah kapasitas kursi yang cukup banyak agar skala bisnis Anda ekonomis. Karena pelanggan type ini akan cukup lama stay di cafe Anda tapi belanja tidak terlalu banyak. Pelanggan akan datang sepanjang hari ke cafe semacam ini. Sediakan juga musholla agar tamu Anda tetap bisa beribadah di waktu panjangnya stay di cafe Anda. Jadi untuk type cafe dengan harga menu ekonomis maka kuantitinya dan frekuensi tamunya yang harus diexplore. 

Lain jika Anda ingin berbisnis resto makanan utama jenis tertentu. Misal makanan jenis ayam dan bebek. Dari cara makannya yang pakai tangan dan memang makan untuk kenyang diestimasi pada jam makan siang dan makan malam akan jadi peak hour di resto Anda. Selebihnya hari akan lebih sepi tamunya. Maka harga fnbnya bisa lebih premium dan margin profitnya per porsi menu bisa lebih besar. Karena yang datang lebih dominan karyawan dan keluarga, maka akan lebih nyaman dengan fasilitas AC dan pemisahan area smoking dan no smoking. Interior restonya juga lebih dipercantik agar kalau cukup prestise dan bergengsi. Kalau bisa kapasitas kursinya lebih banyak mungkin akan lebih bagus sehingga potensi opportunity businessnya lebih besar. Tapi jika pelanggan sudah suka atau sangat suka dengan rasa menu utama, biasanya mereka akan loyal kepada resto Anda, bahkan mengajak relasi dan kawan kawannya untuk mengunjungi resto Anda. 

Ingin lebih advance lagi? Selain fasilitas diatas maka pertimbangkan fasilitas tambahan yang memang dibutuhkan oleh pelanggan Anda, bisa membuat suasana berkumpul jadi lebih berwarna dan bisa menjadi daya tarik lebih untuk tamu tamu loyal untuk mengajak tamu tamu baru. Lengkapi dengan fasilitas panggung mini untuk live music atau live karaoke. Layar lebar untuk nobar sport event. Jadi ada motivasi tambahan dari pelanggan, untuk apa memilih datang ke cafe Anda. Menunya bahkan saat disajikan di meja sudah harus instagramable, agar layak foto dan siap dishare melalui medsos masing masing tamu. Jaman now ini justru promosi marketing akan lebih mudah karena berpartner dengan tamu tamu Anda sendiri, bahkan secara sukarela. Bukan lagi words of mouth tapi story by social media. Tentu saja siapkan parkiran yang lebih luas dan aman untuk mobil dan motor pelanggan. 

Jadi sesungguhnya banyak sekali macam dan jenis outlet bisnis fnb ini. Tergantung dari  dimana Anda akan berusaha bisnis fnb atau membuka outlet fnb, siapa target pasar Anda, berapa investasi yang Anda punya dan bagaimana cita cita Anda di 5 tahun mendatang di bisnis fnb ini. Jangan lupa pada akhirnya secara tradisional tetap cita rasa menu Anda harus standard dan enak. Karena itu tetap inti berhasilnya bisnis fnb. Kalau masalah kompetisi, berbisnis apapun Anda pasti akan ketemu kompetitor, tapi jangan jadikan hal tsb jadi penghalang bagi Anda untuk memulai berbisnis fnb. Jika perlu gandeng konsultan fnb untuk mendampingi Anda mempersiapkan startup bisnis fnb Anda agar resiko kegagalan bisa diminimalisir. 


SEMANGAT SUKSES
(Mirza A. Muthi)