Salam bung Obing...
Apa tantangannya untuk kita ingin
berbisnis kuliner di jaman now ini? Seperti kita tahu makin kesini makin banyak
merk merk cafe gaul atau cafe konkow bahkan di satu jalur jalan raya sampai ke
pelosok. Apakah masih competitive berbisnis cafe atau kuliner saat ini? Mohon
pencerahannya
Jawab :
Salam balik juga bung...
Makan dan minum atau food &
beverage (fnb), memang tetap menjadi kebutuhan pokok manusia sebagaimana
manusia butuh nutrisi dan energi buat hidup dan beraktifitas sehari hari. Tapi
di perjalanan zaman berikutnya, makanan dan minuman bukan lagi sekedar makan
untuk makan. Tapi juga berfungsi sebagai " fitur pelengkap utama ".
Apapun acaranya, pasti ada makan minum. Mau arisan, mau kumpul kumpul, mau
ulang tahun, mau rapat dan seminar, mau reunian, mau olah raga, mau nonton
bola, mau rekreasi, mau belajar bareng, mau bikin acara kawinan, mau apapun
pasti ada sesi makan sebagai pelengkap utama acara. Jadi untuk kuliner
dijadikan bisnis tetap ada banyak peluang, tergantung peruntukannya Anda mau
sediakan makanan untuk kebutuhan target pelanggan apa? Bisnis kuliner bukan
berarti harus outlet semacam cafe atau resto. Bisa hanya dapur untuk
menyediakan jasa catering, bisa juga hanya station konter untuk delivery order
bahkan bisa di dapur rumahan saja saat ini bisa hanya online dengan upload foto
foto menu dan daftar menu. Jika Anda khawatir berinvestasi di setting outlet
cafe atau resto untuk berbisnis fnb, maka Anda bisa gunakan online untuk system
pemasaran dan jalur delivery order. Atau gunakan dulu konter kecil yang buka di
parkiran mini market atau POM bensin misalnya, yang penting orang sudah
mencicipi dan terkesan dulu dengan lezatnya menu yang Anda buat. Dari respond
pasar terhadap produk fnb maka Anda akan punya keyakinan untuk memperluas dan
memperbesar skala bisnis Anda dengan mulai membuka outlet cafe atau
resto.
Tapi jika Anda ingin tantangan lebih
dan percepatan bisnis yang tentu saja secara cashflow dan omzet juga akan lebih
besar, memang Anda perlu membuka outlet. Skalanya bisa mulai dari konter,
warung, resto atau cafe. Umumnya beda penyebutan outlet tsb diukur dari
kapasitas kursi dan bagusnya interior dan fasilitas. Saat ini tidak bisa
disangkal, pelanggan butuh lebih sekedar makan minum lalu pulang. Pelanggan
butuh nyaman secara suasana, betah berlama lama di outlet , paling tidak nyaman
untuk aktifitas sendiri. Bisa melakukan aktifitas lain selain makan, misalnya
sambil mengetik membuat tugas kuliah dan bisa akses internet. Maka mereka akan
cari cafe yang secara tempat duduk cukup nyaman, mejanya cukup space untuk
sebuah laptop, ada outlet steker listrik, tidak terlalu rapat posisi antar
meja, angin cukup bertiup sepoi2 yang penting tidak panas dan gerah, ada
koneksi WiFi gratis, menu snack dan kopi pilihannya cukup banyak. Terpenting
harga fnb cukup terjangkau atau sebagai parameter antara Rp.15rb - Rp.35rb. Itu
kalau Anda mentargetkan mahasiswa, pelajar dan gen milenial yang jadi dominan
pelanggan. Yang Anda butuhkan adalah kapasitas kursi yang cukup banyak agar
skala bisnis Anda ekonomis. Karena pelanggan type ini akan cukup lama stay di
cafe Anda tapi belanja tidak terlalu banyak. Pelanggan akan datang sepanjang
hari ke cafe semacam ini. Sediakan juga musholla agar tamu Anda tetap bisa
beribadah di waktu panjangnya stay di cafe Anda. Jadi untuk type cafe dengan
harga menu ekonomis maka kuantitinya dan frekuensi tamunya yang harus
diexplore.
Lain jika Anda ingin berbisnis resto
makanan utama jenis tertentu. Misal makanan jenis ayam dan bebek. Dari cara
makannya yang pakai tangan dan memang makan untuk kenyang diestimasi pada jam
makan siang dan makan malam akan jadi peak hour di resto Anda. Selebihnya hari
akan lebih sepi tamunya. Maka harga fnbnya bisa lebih premium dan margin
profitnya per porsi menu bisa lebih besar. Karena yang datang lebih dominan
karyawan dan keluarga, maka akan lebih nyaman dengan fasilitas AC dan pemisahan
area smoking dan no smoking. Interior restonya juga lebih dipercantik agar
kalau cukup prestise dan bergengsi. Kalau bisa kapasitas kursinya lebih banyak
mungkin akan lebih bagus sehingga potensi opportunity businessnya lebih besar.
Tapi jika pelanggan sudah suka atau sangat suka dengan rasa menu utama,
biasanya mereka akan loyal kepada resto Anda, bahkan mengajak relasi dan kawan
kawannya untuk mengunjungi resto Anda.
Ingin lebih advance lagi? Selain
fasilitas diatas maka pertimbangkan fasilitas tambahan yang memang dibutuhkan
oleh pelanggan Anda, bisa membuat suasana berkumpul jadi lebih berwarna dan
bisa menjadi daya tarik lebih untuk tamu tamu loyal untuk mengajak tamu tamu
baru. Lengkapi dengan fasilitas panggung mini untuk live music atau live
karaoke. Layar lebar untuk nobar sport event. Jadi ada motivasi tambahan dari
pelanggan, untuk apa memilih datang ke cafe Anda. Menunya bahkan saat disajikan
di meja sudah harus instagramable, agar layak foto dan siap dishare melalui
medsos masing masing tamu. Jaman now ini justru promosi marketing akan lebih
mudah karena berpartner dengan tamu tamu Anda sendiri, bahkan secara sukarela.
Bukan lagi words of mouth tapi story by social media. Tentu saja siapkan
parkiran yang lebih luas dan aman untuk mobil dan motor pelanggan.
Jadi sesungguhnya banyak sekali
macam dan jenis outlet bisnis fnb ini. Tergantung dari dimana Anda akan
berusaha bisnis fnb atau membuka outlet fnb, siapa target pasar Anda, berapa
investasi yang Anda punya dan bagaimana cita cita Anda di 5 tahun mendatang di
bisnis fnb ini. Jangan lupa pada akhirnya secara tradisional tetap cita rasa
menu Anda harus standard dan enak. Karena itu tetap inti berhasilnya bisnis
fnb. Kalau masalah kompetisi, berbisnis apapun Anda pasti akan ketemu
kompetitor, tapi jangan jadikan hal tsb jadi penghalang bagi Anda untuk memulai
berbisnis fnb. Jika perlu gandeng konsultan fnb untuk mendampingi Anda
mempersiapkan startup bisnis fnb Anda agar resiko kegagalan bisa diminimalisir.
SEMANGAT SUKSES
(Mirza A. Muthi)