Rabu, 01 September 2010

BAGAIMANA TAKTIK PEMASARAN FURNITURE?

TANYA : "BAGAIMANA TAKTIK PEMASARAN FURNITURE?"
Salam MC-ers,

Perkenalkan nama sy Yogi;kebetulan sy baru bergerak di bidang furniture pabrikan.
buat teman2 MC-ers,barang kali ada yg sudah berpengalaman di bidang furniture,
khususnya spring bed,bisa sharing sedikit ttg taktik pemasarannya.
in fact, pengetahuan sy mengenai furniture dan spring bed belum begitu dalam

terima kasih.

Salam,
Yogi

JAWAB: 
Yth Pak Yogi

Kalau boleh saya kasih saran mengenai cara taktis memasarkan produk spring bed atau furniture lain. Sebetulnya saya juga perlu tahu di usaha furniture ini Pak Yogi sebagai pemilik usaha atau karyawan bag.marketing. Tentu saja kewenangan yang dimiliki berbeda antara pemilik usaha dan karyawan. Kalau kepada Pemilik Usaha mungkin advisenya lebih ke strategic bisnis sedangkan jika kepada staff marketing lebih kepada taktik pemasaran, karena toh barangnya sudah ada dan tidak bisa diapa apakan lagi. Yang juga saya perlu tahu sebenarnya Spring bed ini akan dijual untuk segmen menengah atau menengah atas, karena itu juga akan membedakan taktik pemasarannya.
Saya mulai dari yang paling bawah dulu yaitu Pak Yogi sebagai marketing. Taktik Pemasaran mulai dari dasar dulu yaitu IKUT PAMERAN ATAU SEWA AREA UNTUK STAND DI MALL. Sederhana, tapi banyak yang tidak berhasil di taktik sederhana ini. Cobalah untuk “Pay attention on detail”: Banyak pemasar mengeluh sudah banyak ikut pameran, cape cape bongkar pasang angkut produk untuk di display tapi salesnya minimal sekali hanya menutup biaya sewa space. Coba pelajari beberapa strategi aplikasi dibawah ini

-  Perkuat effect promo dari Foto foto product.  Di venue pameran ini didisplay beberapa type dari Spring bed. Juga lengkapi dengan buku koleksi produk, yaitu kumpulan foto foto spring bed yang juga termasuk produk yang tidak bisa didisplay di venue saat itu. Agar menarik tampilkan foto foto spring bed tersebut dalam kesatuan utuh dengan dekorasi bed room. Kadang foto spring bed secara tunggal baru tampak menarik jika sudah bersanding dengan furniture lain di kamar tidur lengkap dengan accessories atau bahkan dengan modelnya yang cantik. Karena spring bed sudah menyatu dalam komponen interior design maka tampilan secara utuh pasti lebih menarik dibandingkan foto single hanya spring bed. Orang yang melihat foto foto ini sudah tidak usah membayangkan lagi kira kira bed room-nya akan tambah cantik tidak dengan diisi oleh spring bed ini.

-   Perkuat effect “WOW” dari stand pameran. Jika masih ada budget dan waktu pamerannya relative cukup panjang, buat design dari stand pameran ini sebagai diorama dari rumah mini dengan 3 kamar simulasi. Misalnya kamar tidur anak wanita, anak pria dan kamar tidur utama. Tentu saja perlu area sewa lebih luas, tapi pasti effectnya akan lebih baik. Simulas interior yang dirancang baik lengkap dengan lighting dan cat dinding, lukisan yang menciptakan “kehangatan ala rumah”. Cirinya , dibanding pengunjung stand springbed lain, pasti pengunjung stand Anda akan lebih banyak dan lebih antusias. Tidak usah banyak type ditampilkan, cukup type premiumnya saja untuk tiap segmen. Selain itu Anda punya beberapa set buku koleksi foto foto product dari type lainnya.
- Buktikan NILAI TAMBAH dari brand produk. Misalnya jika Anda klaim Spring bed Anda lebih kuat , awet dan tahan lama untuk kualitas pegasnya. Tempatkan sebuah mobil kecil di atas spring bed Anda, lalu Anda beri tulisan menantang: “ISI FORM SURVEY INI DAN LIHAT SEMINGGU LAGI, APAKAH PEGAS KASUR KAMI AKAN RUSAK ATAU MASIH BAIK? TEMUKAN JAWABANNYA DI AKHIR PAMERAN KAMI DAN DAPATKAN HADIAHNYA”. Secara nyata langsung di venue Anda sebagai produsen akan membuktikan ketangguhan daya tahan produk Anda kepada calon pembeli. Tidak hanya seperti produk Springbed lain yang hanya bicara pernya kuat , awet dan tahan lama tapi tidak ada pembuktian apa apa.    

-  Tinggalkan alamat kontak. Jangan sampai konsumen yang jauh jauh datang ke pameran, melihat produk Anda dan terkesan tapi selanjutnya bingung mau menghubungi ke mana karena tidak ada pertinggal no kontak yang bisa dihubungi. Banyak saya temukan pameran di Mall hanya menitipkan brochure tanpa kartu nama. Brochure tidak untuk disimpan, sifatnya sekali baca lalu dibuang. Untuk disimpan di dompet tidak praktis karena perlu dilipat lipat dan bikin tebal dompet. Selalu siap dengan kartu nama agar mudah disimpan dan dibaca kembali jika perlu.

-  Berdayakan brochure untuk menarik action. Sesuai sifatnya brochure sekali baca lalu dibuang, upayakan agar brochure ini juga berdaya guna meningkatkan action to buy. Jadi brochure bukan semata isi materi promo dan foto produk, tapi juga disisipkan potongan kupon. Misalnya dengan menyisipkan potongan kupon discount jika datang dengan membawa potongan kupon harga Rp.200.000 ini ke showroom. Atau potongan kupon compliment, dapatkan satu set sprei gratis yang sesuai untuk pembelian produk springbed kami. Tujuannya agar orang setelah terkesan dengan tampilan stand dan promo di pameran tadi walaupun saat ini sudah tidak di area pameran tapi tetap juga dapat langsung memutuskan untuk membeli karena ada compliment menarik tercetak di brochure.
Demikian Taktik sederhana untuk memulai pameran. Mudah mudahan berhasil. SEMANGAT SUKSES ( Mirza A.Muthi )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar