![]() |
TANYA : Bagaimana saya bisa meyakinkan kedua orang tua saya kalau nanti setelah lulus kuliah saya bisa memilih jadi pengusaha?
Salam
sejahtera Pak Mirza
Saya
sekarang masih mahasiswi. Tapi saya senang mempelajari apa yang orang lain
putuskan dalam hidupnya. Kadang kalau sedang ngobrol dengan pengusaha atau pedagang,
saya bertanya kenapa dulu mengambil keputusan ini dan itu padahal dulu sudah
berkerja dengan posisi yang lumayan. Saya melihat apa dampaknya dari keputusan
yang dulu diambilnya. Menurut bapak seberapa manfaatnya kita belajar hal hal
tersebut dari orang lain?Juga
sebetulnya ibu saya masih khawatir kalau saya jadi pengusaha. Terlalu ambil
resiko katanya. Bagaimana saya bisa meyakinkan beliau kalau nanti setelah lulus
kuliah saya bisa memilih jadi pengusaha?
Hormat
saya,
Jawab :
Debby
Salam
sejahtera juga Debby
Tentu
pertanyaan akhirnya apakah kebiasaan ini akan mendorong Anda untuk memilih jadi
pengusaha atau tidak bukan? Kalau Anda memilih jadi pengusaha maka kebiasaan
ini membawa manfaat nyata buat Anda. Ini kebiasaan yang bagus dan silakan
lakukan terus sepanjang orang yang Anda tanya tidak keberatan bercerita masalah
hidupnya. Kadang ada yang rahasia dan mungkin dia merasa malu untuk
menceritakan kepada orang lain, ya sudah, jangan dicecar terus. Banyak manfaat
yang bisa kita dapat seperti menghindari masalah tanpa Anda harus langsung
mencoba mengerjakan cara tersebut. Anda tahu kalau menjalankan cara tersebut maka akan
bermasalah dari cerita kawan Anda tersebut, jadi Anda belajar dari kesalahan orang
lain. Tidak perlu sampai harus membuang uang, waktu dan beresiko mencoba menjalankannya.
Kalau
melihat pengusaha yang sukses kadang kita lupa untuk melihat prosesnya. Yang
kita lihat hanya mereka sudah sukses, tapi tidak mudah membantu meminjamkan
uang. Sudah sukses tapi jadi susah bertemu. Kita hanya berpikir kalau mereka
karena sudah sukses dan berubah jadi
sombong. Kita lupa bahwa mereka berproses untuk bisa menjadi sukses. Jatuh,
bangun, gagal dan bangkit lagi silih berganti, sampai akhirnya mencapai
kesuksesan. Yang harus kita pelajari adalah bagaimana prosesnya, berapa lama
waktu kerja keras yang sudah dihabiskannya, kerugian apa yang sudah
ditanggungnya, apa yang dilakukannya, bagaimana sikap mentalnya. Jangan lupa
juga, kadang apa yang tampaknya baik, sukses dan glamor dari luar, bisa jadi
hanya tipu daya dunia. Ada orang kaya yang memang karena dia mudah mencari uang
karena berani menggunakan cara cara yang potong jalan. Setiap manusia selalu
punya sisi baik dan kurang baik. Ambil pelajaran yang baik dan buang hal hal
yang jelek.
Kita
juga tidak bisa menilai seseorang tanpa kita betul betul paham kenal dia.
Kadang kita bingung dengan keputusan yang diambil seseorang, sudah kerja mapan,
dapat fasilitas baik, lalu memutuskan keluar dan susah susah lagi membangun
usaha dari awal. Membangun usaha jelas beresiko dibanding yang sudah mapan
bekerja. Tadinya digaji malah harus menggaji. Belum tentu lagi usaha yang
dibangun berhasil. Tapi tahukah Anda, menjadi pengusaha membutuhkan seluruh
kemampuan soft skill dan hard skill Anda agar bisa sukses, Anda menyusun hidup
Anda. Sebab sudah tidak ada lagi yang menanggung Anda. Dulu Anda menerima gaji,
sekarang harus menghasilkan gaji sendiri. Besok hidup Anda tergantung diri
sendiri.
Ada
juga pengusaha yang kita melihat mereka sudah susah susah mencari uang,
berbisnis dengan segala resikonya, tapi ternyata uangnya digunakan untuk
menghidupi yayasan peduli anak miliknya. Memberi pendidikan gratis kepada anak
anak tidak mampu dan yatim piatu. Dia mencari kebahagiaan dan uang yang didapat
tidak juga membuatnya bahagia. Kebahagiaan justru didapat saat dia bisa berbagi
kepada anak anak tidak mampu dan tidak sekolah. Membangun generasi muda yang
lebih baik. Maka Pengusaha juga insha Allah dilimpahi berkah lebih baik dari
karyawan biasa, karena banyak keluarga yang hidupnya bisa Anda tanggung. Paling
tidak di lingkungan karyawannya. Memberi pekerjaan dan menjadi agen penyebar
rejeki dan rahmatNYA.
Asalkan
Anda jadi pengusaha yang baik, profesional yang berstandard, cukup knowledge
dan skillnya pada bidang tersebut dan sayang pada karyawan Anda. Karyawan berdoa
semoga Anda terus sukses dan maju. Semakin banyak karyawan yang sayang dan
mendoakan Anda, manfaat usaha Anda makin luas, semakin berkah dan bermanfaat
hidup Anda. Semakin usaha Anda besar, seharusnya Anda makin dermawan. Ada
kepuasan tertentu dari memberi yang belum tentu bisa dirasakan oleh semua
orang. Jadi karyawan atau jadi pengusaha
adalah pilihan. Keduanya bagus, maka bagi orang tua dimohonkan restunya jika
anak Anda ingin jadi pengusaha. Jika anak Anda memutuskan jadi pengusaha,
mungkin itu sudah pilihan hidup dan keyakinan tujuan hidupnya. Bicarakan dengan
baik baik.
Biasanya
orang tua yang belum yakin anaknya memilih jalan hidup jadi pengusaha karena
latar belakang beliau dan keluarga besarnya memang bukan dari kalangan
pengusaha atau pedagang. Mungkin beliau sudah puluhan tahun menjadi karyawan.
Begitu juga latar belakang orang tuanya. Sehingga cenderung melarang anaknya
untuk memilih jadi pengusaha. Tidak apa apa, itu adalah hak orang tua. Menjadi
orang tua juga harus memberi restu terhadap usaha atau pekerjaan yang akan
dipilih dan dilakukan anaknya. Yang penting usaha yang dijalankan jelas,
prospeknya ada, strateginya terencana. Jika masuk akal berikan restu Anda
sebagai orang tua, jikapun tidak bisa orang tua bantu dalam modal. Karena restu
dan doa orang tua jauh lebih membantu kesuksesan usaha mandiri anak Anda.
Melangkah dan berusaha jadi lebih mantap dan tenang.
Sebagai
anak, Anda bisa meyakinkan mulai dari kuliah sekarang Anda bisa menunjukan
hasil usaha mandiri Anda, misalnya dari menjual on line atau usaha apapun yang
Anda kerjakan secara selingan. Anda terbuka pada ibu Anda bahwa Anda sedang
berbisnis sekalian kuliah dan bisnis Anda tidak mengganggu kuliah Anda.
Tunjukan pencapaian hasilnya dengan sesekali mentraktir ibu Anda makan diluar,
atau berikan hadiah kecil, sampaikan ini dibeli dari hasil usaha Anda. Tentu
utamakan kuliah dan prestasi kuliah Anda harus tetap bagus dan selesai kuliah
sesuai target waktu. Saya rasa kalau Anda perlihatkan pencapaian usaha Anda
yang berhasil, sekaligus kuliah Anda tidak terganggu, maka ibu akan merasa
bahwa Anda memang betul betul bertekad kuat untuk jadi pengusaha muda. Tapi
jika masih keras juga pendangan orang tua, patuhi beliau dan jangan paksakan.
Setidaknya dari generasi Debby sudah muncul keinginan untuk menjadi pengusaha.
Jangan paksakan kehendak Debby. Kelak Debby akan jadi orang tua, pasti akan
merasakan apa yang ibu Debby rasakan.
Jika nanti Debby sebagai orang tua melihat usaha yang sedang diusahakan
anak Debby, diperjalanan ada jatuh bangun, kadang seperti tampak berat, asalkan
melihat anak Anda masih ingin bangkit, tetaplah support dan doakan
keberhasilannya. Biarkan anak Anda berproses dan tetap supportlah sebagai orang
tua. Jika nanti di hari tua, Anda sempat melihat anak Anda jadi pengusaha
sukses dan besar, maka Anda bisa ikut merasakan kebanggaan walaupun Anda
sendiri tidak sempat jadi pengusaha.
SEMANGAT
SUKSES (Mirza A.Muthi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar